Pengaruh Praktik Pengasuhan Ibu, Temperamen, dan Konsep Diri terhadap Daya Lenting Anak Usia 5-6 Tahun
View/ Open
Date
2019Author
Handhiko, Kukuh Bagus
Dwi, Hastuti
Istiqlaliyah, Muflikhati
Metadata
Show full item recordAbstract
Daya lenting anak adalah kemampuan anak dalam mengatasi tantangan keseharian dan perkembangannya. Daya lenting anak usia prasekolah merupakan pondasi penting dalam menentukan kualitas perkembangan individu secara berkesinambungan sejak anak hingga dewasa. Lemahnya daya lenting anak cenderung membentuk remaja dengan kepribadian yang cenderung sulit mengikuti peraturan, tidak stabil secara emosi dan lemah dalam sisi akademik serta spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik anak dan keluarga, dan menganalisis hubungan serta pengaruh praktik pengasuhan ibu, temperamen, dan konsep diri, terhadap daya lenting anak usia 5-6 tahun.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Kota Depok, Kecamatan Beji, dengan pengambilan data dilakukan pada Mei 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia lima hingga enam tahun dari enam TK terpilih di lokasi penelitian. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah metode purposive dan diperoleh 100 orang anak beserta ibunya.
Lebih dari separuh anak (57.0%) dalam penelitian ini memiliki daya lenting tinggi dan tidak ada yang terkategori rendah. Hal ini menunjukkan anak sudah cukup memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan keseharian dan perkembangannya. Dimensi daya lenting yang masih memiliki sebaran rendah cukup besar adalah dimensi relasi dengan pengasuh. Pada praktik pengasuhan ibu delapan persen telah terkategori tinggi dan 82 persen telah terkategori sedang. Hal ini menunjukkan kualitas praktik pengasuhan ibu masih perlu ditingkatkan. Pada temperamen anak hampir seluruh anak (94.0%) dan (99.0%) memliki emosionalitas dan perasaan malu yang rendah dan hampir separuh anak (44.0%) terkategori tinggi pada sosiabilitas serta lebih dari separuh anak (53.0%) terkategori tinggi dalam aktivitas. Pada konsep diri 39 persen anak terkategori tinggi dan 61 persen telah terkategori sedang. Dimensi konsep diri dengan sebaran cukup tinggi pada kategori rendah ada pada dimensi verbal, logika serta fisik. Hal ini menunjukkan anak belum menilai dirinya sangat mampu pada ketiga dimensi tersebut.
Praktik pengasuhan ibu, temperamen, dan konsep diri memiliki hubungan positif signifikan terhadap daya lenting anak. Praktik pengasuhan ibu, temperamen, dan konsep diri memiliki pengaruh langsung positif signifikan terhadap daya lenting anak. Praktik pengasuhan ibu juga memiliki pengaruh tidak langsung positif signifikan terhadap daya lenting melalui temperamen dan konsep diri. Pengaruh langsung terkuat adalah dari konsep diri terhadap daya lenting anak. Pengaruh tidak langsung terkuat adalah dari praktik pengasuhan ibu melalui konsep diri terhadap daya lenting anak. Sebagai saran daya lenting anak dapat ditingkatkan melalui peningkatan kulitas praktik pengasuhan ibu, mengarahkan temperamen anak ke arah yang positif dan meningkatkan konsep diri anak.
Collections
- MT - Human Ecology [2247]