Daya Saing dan Aliran Perdagangan Lada Indonesia di Pasar Internasional
View/ Open
Date
2019Author
Jannah, Eka Miftakhul
Nurmalina, Rita
Asmarantaka, Ratna Winandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Laju pertumbuhan ekspor lada Indonesia di pasar internasional cenderung fluktuatif, namun demikian, tren pertumbuhan ekspor lada Indonesia memperlihatkan kecenderungan meningkat meskipun relatif kecil. Sedangkan permintaan lada dunia cenderung meningkat setiap tahunnya seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia. Hal ini diikuti dengan harga lada dunia yang juga semakin meningkat. Tren pertumbuhan ekspor yang relatif kecil diduga dapat memberikan tekanan terhadap perdagangan lada Indonesia dalam bersaing dengan negara eksportir lain sehingga posisi Indonesia dalam perdagangan lada dunia dapat dimanfaatkan oleh negara lain. Situasi ini dapat berpotensi mengancam posisi dan daya saing Indonesia dalam perdagangan lada di pasar internasional.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat daya saing Indonesia terhadap keempat negara eksportir utama lada di pasar internasional dan; (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan lada Indonesia di pasar internasional dan potensi perdagangan di negara tujuan ekspor. Penelitian menggunakan data sekunder pada rentang tahun 2002-2016. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah: (1) analisisi deskriptif, (2) Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Dynamics RCA (DRCA), (3) analisis data panel dengan gravity model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Lada Indonesia memiliki daya saing dan berfluktuasi, serta mengalami pergeseran posisi ekspor yang dinamis di pasar lada dunia. Selain itu, analisis korelasi rank spearman menunjukkan bahwa Indonesia tidak memiliki persaingan yang signifikan dengan negara pesaing di pasar lada dunia. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor lada Indonesia masih memiliki potensi untuk terus ditingkatkan. (2) Aliran perdagangan ekspor lada Indonesia secara signifikan sangat dipengaruhi oleh nilai GDP riil perkapita Indonesia, GDP riil perkapita negara tujuan ekspor, jarak ekonomi Indonesia dengan negara tujuan ekspor, nilai tukar rupiah terhadap negara tujuan ekspor, dan nilai RCA Indonesia. Namun demikian tarif impor negara tujuan ekspor tidak memiliki pengaruh signifikan. (3) Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkatkan perdagangan lada terhadap negara China, Malaysia, Taiwan, Belanda, Perancis, dan Jerman. Hal ini disebabkan perdagangan lada Indonesia dengan mitra dagang masih mengalami under trade. Sementara China merupakan negara yang memiliki potensi perdagangan paling tinggi.
Berdasarkan hasil sintesis dari analisis yang dilakukan, sebaiknya Indonesia mulai memberikan prioritas ekspor lada yang lebih besar terhadap China. Potensi perdagangan lada Indonesia ke pasar China lebih tinggi daripada negara tujuan ekspor lainnya, namun realitanya masih memiliki nilai ekspor yang relatif rendah.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]