Status Kurang Energi Kronis dan Anemia pada Ibu Hamil di Kabupaten Sumenep Madura
View/ Open
Date
2019Author
Christianti, Dyan Fajar
Anwar, Faisal
Dwiriani, Cesilia Meti
Metadata
Show full item recordAbstract
Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi KEK ibu hamil di Indonesia sebesar 17.3% dan anemia mencapai 48.9%. KEK dan anemia pada ibu hamil dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan KEK dan anemia pada ibu hamil di Kabupaten Sumenep, Madura. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study yang dilakukan pada Februari-Maret 2017 di Kabupaten Sumenep dan melibatkan 200 ibu hamil yang dipilih secara proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer. Data karakteristik sosio-ekonomi keluarga, karakteristik ibu hamil, konsumsi pangan, dan status gizi menggunakan sebagian data dari penelitian Dietary Intake, Nutritional Status, Traditional Beliefs and Practices of Pregnant Women in Madura Island, sedangkan data kadar hemoglobin merupakan data tambahan untuk penelitian ini. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui tabulasi frekuensi, uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas data. Analisis bivariat dengan uji korelasi Rank Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Selanjutnya, uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap status KEK dan anemia ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19% ibu hamil mengalami KEK dan 51.5% mengalami anemia. Sebanyak 58% ibu hamil merupakan keluarga kecil dengan sebagian besar tingkat pendidikan suami dan ibu hamil tergolong tinggi, masing-masing 60% dan 52%. Lebih dari sepertiga suami bekerja di bidang jasa atau buruh non tani dan tiga perempat ibu hamil sebagai ibu rumah tangga. Sebanyak 73.5% keluarga ibu hamil tergolong tidak miskin. Sebagian besar ibu hamil berada pada usia 20-35 tahun. Separuh ibu hamil berada pada trimester II kehamilan. Sebanyak 58% ibu hamil merupakan multigravida dengan 44% termasuk nulliparous. Jarak kelahiran pada 54% ibu hamil lebih dari 2 tahun.
Ibu hamil yang telah memeriksakan kehamilan sebanyak 98% dengan sebagian besar kunjungan pertama dilakukan pada trimester I. Sebanyak 73% ibu hamil memeriksakan kehamilan di bidan. Lebih dari 50% ibu hamil berstatus gizi normal sebelum hamil dengan rata-rata IMT 22.3±4.6 kg/m2. Pertambahan berat pada ibu hamil yang mengalami KEK lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok normal ataupun anemia. Pangan tabu selama kehamilan dipercaya oleh 75.5% ibu hamil yang terdiri atas seafood, kedondong, nanas, dan air dingin. Sebanyak 45.5% percaya pada beberapa bahan pangan yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama kehamilan, seperti apel, air kelapa muda, bayam, daun kelor, dan susu. Skor keragaman konsumsi pangan pada 54.5% ibu hamil tergolong tinggi dengan kelompok pangan yang paling banyak dikonsumsi adalah serealia dan umbi-umbian, protein hewani (ikan), polong-polongan (tahu, tempe), sayuran hijau, dan telur. Tingkat kecukupan energi dan zat gizi sebagian besar ibu hamil tergolong rendah, akan tetapi, tingkat kecukupan besi dan folat sudah tercukupi karena ibu hamil mengonsumsi tablet besi dan folat.
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa status KEK berhubungan dengan tingkat pendidikan ibu, usia, jumlah kehamilan, paritas, jarak kelahiran, status gizi sebelum hamil, dan kadar hemoglobin. Status anemia ibu hamil berhubungan dengan usia kehamilan, status gizi sebelum hamil, dan ukuran lingkar lengan atas. Status gizi sebelum hamil menjadi faktor dominan yang berpengaruh pada status KEK, sedangkan usia kehamilan berpengaruh pada status anemia.
Collections
- MT - Human Ecology [2255]