Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85070Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Iskandar | - |
| dc.contributor.author | Yusfani, Tian | - |
| dc.date.accessioned | 2017-05-10T02:48:25Z | - |
| dc.date.available | 2017-05-10T02:48:25Z | - |
| dc.date.issued | 2017 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85070 | - |
| dc.description.abstract | Defisiensi fosfor (P) merupakan salah satu faktor pembatas utama produksi pertanian pada tanah-tanah lahan kering di Indonesia yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti Oksisol dan Ultisol, maupun tanah yang sedang berkembang seperti Andisol. Salah satu penyebabnya adalah tingginya kapasitas jerapan P tanah. Solusi yang seringkali direkomendasikan adalah peningkatan efisiensi pemupukan P dan ameliorasi bahan organik yang umumnya diaplikasikan dalam bentuk padatan, seperti pupuk kandang, kompos atau sisa tanaman. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh aplikasi bahan organik dalam bentuk larutan hasil ekstraksi kompos kotoran ayam dan bahan humat terhadap P-tersedia pada Andisol Sukamantri, Oksisol Gunung Sindur, dan Ultisol Jasinga serta bobot daun dan akar tanaman indikator Caisim (Brassica juncea L.). Percobaan rumah kaca dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal melalui aplikasi 3 jenis larutan bahan organik (akuades sebagai kontrol, larutan ekstrak kompos kotoran ayam [KKA], dan larutan bahan humat [LBH]) dengan dosis awal masing-masing 250 ml pada 500 g setara BKM tiap jenis tanah dengan 3 ulangan. Inkubasi perlakuan dilakukan selama 2 minggu. Tanaman indikator dipanen pada umur 30 hari. Evaluasi pengaruh perlakuan didasarkan hasil analisis ragam dan DMRT pada α= 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi larutan KKA atau LBH meningkatkan pH dan kadar P-tersedia ketiga jenis tanah. Ketersediaan P pada Andisol, Oksisol dan Ultisol meningkat dari masing-masing 6,78; 4,55; dan 4,91 ppm menjadi 23,5; 17,7; dan 19,1 ppm setelah aplikasi larutan KKA, sedangkan setelah aplikasi LBH masing-masing menjadi 10,7; 7,6; dan 5,6 ppm. Aplikasi larutan KKA atau LBH sangat nyata meningkatkan tinggi dan bobot tanaman serta bobot dan panjang akar Caisim. Pengaruh perlakuan larutan KKA lebih baik daripada LBH terhadap peningkatan P-tersedia tanah serta tinggi dan bobot tanaman Caisim pada tiap jenis tanah. Pengaruh perlakuan LBH lebih baik daripada larutan KKA terhadap peningkatan bobot dan panjang akar Caisim pada tiap jenis tanah | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Soil Science | id |
| dc.subject.ddc | Andisol | id |
| dc.subject.ddc | Bogor-JABAR | id |
| dc.title | Aplikasi Larutan Ekstrak Kompos Kotoran Ayam dan Bahan Humat untuk Peningkatan P-tersedia dan Produksi Caisim (Brassica juncea L.) pada Andisol, Oksisol dan Ultisol | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | caisim | id |
| dc.subject.keyword | ekstrak kompos kotoran ayam | id |
| dc.subject.keyword | fosfor | id |
| dc.subject.keyword | larutan bahan humat | id |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| log_A17tyu.pdf Restricted Access | 1.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.