Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80077
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWahjuningrum, Dinamella-
dc.contributor.advisorTarman, Kustiariyah-
dc.contributor.authorSaputra, Fazril-
dc.date.accessioned2016-04-27T04:24:49Z-
dc.date.available2016-04-27T04:24:49Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80077-
dc.description.abstractBudidaya udang di laut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan laut yang fluktuatif. Kondisi tersebut membuat udang menjadi stres. Ketika mengalami stres udang mudah terserang oleh penyakit. Vibrio harveyi adalah bakteri yang sering menyerang udang vaname dan banyak terdapat pada lingkungan laut. Pencegahan penyakit pada udang vaname umumnya menggunakan antibiotik. Seiring dengan pelarangan penggunaan antibiotik pada budidaya udang vaname, maka upaya pencegahan penyakit yang banyak dilakukan adalah dengan menggunaan obat-obatan yang berasal dari bahan alami salah satunya adalah dari golongan fungi. Fungi Nodulisporium sp. KT29 merupakan fungi endofit yang mengandung β-glukan, saponin, polifenol, fitosterol dan lain-lain yang berpotensi meningkatkan respons imun udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis metabolit Nodulisporium sp. KT29 dalam pakan untuk pencegahan infeksi V. harveyi pada udang vaname yang dibudidayakan di laut. Percobaan ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu tahap in vitro dan tahap in vivo. Percobaan secara in vitro dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penghambatan metabolit Nodulisporium sp. KT29 terhadap bakteri V. harveyi. Perlakuan yang digunakan pada uji in vitro adalah 10 μL dan 20 μL. Desain eksperimen uji in vivo yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang dibagi menjadi 2 yaitu desain eksperimen uji in vivo di lapangan yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 3 ulangan dan desain eksperimen uji in vivo di laboratorium yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Pemberian pakan di lapangan dilakukan selama 21 hari dengan feeding rate 50 - 35 % di keramba jaring apung (KJA). Udang yang dipelihara di keramba jaring apung (KJA) diberi pakan yang mengandung metabolit Nodulisporium sp. KT29 dengan dosis 20 mL/kg pakan (P1) dan dosis 40 mL/kg pakan (P2) serta tanpa penambahan metabolit Nodulisporium sp. KT29 yaitu kontrol (K). Pemberian pakan di laboratorium dilakukan selama 10 hari dengan feeding rate 10 % di akuarium. Udang yang dipelihara di akuarium diberi pakan yang mengandung metabolit Nodulisporium sp. KT29 dengan dosis 20 mL/kg pakan (P1) dan dosis 40 mL/kg pakan (P2) serta tanpa penambahan metabolit Nodulisporium sp. KT29 meliputi kontrol positif (KP) dan kontrol negatif (KN). Udang diuji tantang dengan cara direndam dengan V. harveyi kepadatan 106 cfu/mL yang diperoleh dari nilai LC50 (Lethal Concentration 50). Parameter pengamatan yaitu respons stres meliputi kadar glukosa, respons imun meliputi aktivitas phenoloxidase (PO) dan aktivitas respiratory burst (RB) dan kinerja produksi meliputi kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian (LPH) dan rasio konversi pakan (RKP). Hasil menunjukkan bahwa perlakuan 20 μL metabolit Nodulisporium sp. KT29 memberikan efek penghambatan yang lebih tinggi dari perlakuan 10 μL terhadap V. harveyi dengan zona hambat yang terbentuk sebesar 23 ± 1 mm. Kelangsungan hidup (KH) dan laju pertumbuhan harian (LPH) udang vaname yang diberikan metabolit Nodulisporium sp. KT29 setelah diberi perlakuan dan pra uji tantang lebih tinggi dibandingkan kontrol positif dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 66,61 ± 6,94 % dan 20,18 ± 0,39 %. Rasio konversi pakan (RKP) udang vaname yang diberikan metabolit Nodulisporium sp. KT29 setelah perlakuan dan pra uji tantang mengalami penurunan dibandingkan kontrol positif dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 3,19 ± 0,22. Kelangsungan hidup (KH) udang vaname yang diberikan metabolit Nodulisporium sp. KT29 pascauji tantang lebih tinggi dibandingkan kontrol positif dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan P1 yaitu sebesar 95,00 ± 5,0 %. Kadar glukosa pascauji tantang pada udang yang diberikan pakan yang mengandung dosis metabolit Nodulisporium sp. KT29 menunjukkan penurunan aktivitas dibanding perlakuan kontrol positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian metabolit Nodulisporium sp. KT29 melalui pakan dapat menurunkan respons stres pada udang vaname. Hasil parameter respons imun (aktivitas phenoloxidase (PO) dan aktivitas respiratory burst (RB)) pascauji tantang pada udang yang diberikan pakan yang mengandung metabolit Nodulisporium sp. KT29 menunjukkan peningkatan aktivitas dibanding perlakuan kontrol positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian metabolit Nodulisporium sp. KT29 melalui pakan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan status kesehatan pada udang vaname. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan yang mengandung metabolit Nodulisporium sp. KT29 dengan dosis 20 mL/kg pakan selama 21 hari mampu mencegah infeksi bakteri V. harveyi pada udang vaname PL-12 yang dipelihara di laut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcShrimpsid
dc.subject.ddc2015id
dc.titlePemanfaatan Metabolit Nodulisporium Sp. Kt29 Untuk Pencegahan Infeksi Vibrio Harveyi Pada Udang Vaname Yang Dibudidayakan Di Lautid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantibakterialid
dc.subject.keywordimunostimulanid
dc.subject.keywordLitopenaeus vannameiid
dc.subject.keywordNodulisporium spid
dc.subject.keywordKT29 dan Vibrio harveyi.id
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016fsa.pdf
  Restricted Access
13.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.