Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79744Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Anwar, Ruly | - |
| dc.contributor.author | Santosa, Rizky Yunita Putri | - |
| dc.date.accessioned | 2016-03-24T01:40:54Z | - |
| dc.date.available | 2016-03-24T01:40:54Z | - |
| dc.date.issued | 2015 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79744 | - |
| dc.description.abstract | Kutu loncat merupakan hama penting pada tanaman jeruk dan juga lamtoro, yang dapat menimbulkan penurunan produktivitas tanaman tersebut. Pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh kutu loncat salah satunya adalah mengunakan musuh alami, yang salah satunya menggunakan cendawan Entomophthorales. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat infeksi cendawan Entomophthorales pada kutu loncat dari tanaman jeruk dan lam-toro. Sampel kutu loncat yang digunakan sebanyak 50-200 per lokasi. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali di semua lokasi pengamatan. Lokasi pengamatan sampel kutu loncat jeruk (Diaphorina citri) dilakukan pada dua lokasi yaitu Desa Cikarawang dan Desa Cibereum, Bogor. Pengamatan sampel kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana) berlokasi di Desa Babakan dan Desa Cibereum, Bogor. Sampel kutuloncat yang sudah didapatkan kemudian dimasuk kan ke dalam botol yang berisi alkohol 70%. Pembuatan preparat kutu loncat dibuat dengan media larutan lactophenol cotton blue untuk menentukan keberadaan fase badan hifa, konidia primer, konidia sekunder, dan cendawan sekunder dan resting spores. Fase cendawan Entomophthorales yang ditemukan pada kutu loncat jeruk adalah badan hifa, konidia primer, konidia sekunder, dan cendawan sekunder. Tingkat infeksi cendawan pada D. citri di Desa Cibeureum mencapai 10.32%, lebih tinggi dibandingkan dengan infeksi di Desa Cikarawang yang hanya mencapai 8.29%. Fase cendawan Entomophthorales yang ditemukan pada kutu loncat lamtoro adalah badan hifa dan konidia sekunder. Tingkat infeksi cendawan Entomophthorales pada H. cubana Desa Cibeureum mencapai 53.88%, lebih tinggi dibandingkan infeksi di Desa Babakan yang mencapai 50.41%. Selama pengambilan sampel, spora istirahat tidak ditemukan, baik pada kutu loncat jeruk dan kutu loncat lamtoro. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Plant protection | id |
| dc.subject.ddc | Insects | id |
| dc.subject.ddc | 2015 | id |
| dc.subject.ddc | Bogor-Jawa Barat | id |
| dc.title | Infeksi Cendawan Entomophthorales Pada Kutu Loncat Jeruk Dan Lamtoro Di Kecamatan Dramaga, Bogor | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | jeruk | id |
| dc.subject.keyword | kutu loncat | id |
| dc.subject.keyword | lamtoro | id |
| dc.subject.keyword | musuh alami | id |
| dc.subject.keyword | tingkat infeksi | id |
| Appears in Collections: | UT - Plant Protection | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A15ryp.pdf Restricted Access | 9.53 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.