Pertumbuhan Bibit Tanaman Buah Ajaib (Synsepalum dulcificum) dengan Pupuk NPK 16-16-16

Abstract

Synsepalum dulcificum merupakan tanaman tahunan yang daging buahnya dapat mengubah rasa asam menjadi terasa manis. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang lambat dan sulit diperbanyak baik dengan biji maupun stek. Benih cepat kering setelah dipanen dan kehilangan viabilitasnya setelah dikeringkan, sedangkan stek sangat sulit berakar dan membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16 terhadap pertumbuhan vegetatif bibit buah ajaib (S. dulcificum) dan menentukan dosis optimal untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima taraf dosis pupuk (0, 5, 10, 15, dan 20 g per tanaman) dan tiga ulangan. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, pengamatan destruksi, pigmen daun, indeks luas daun, dan kandungan N, P, K. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK memberikan pengaruh nyata pada pertambahan tinggi tanaman (8, 16, dan 18 minggu setelah tanam/MST), diameter batang 10 MST, dan jumlah daun 4-20 MST. Hasil menunjukkan bahwa dosis 10 g menghasilkan respon fisiologis dan morfologi terbaik, termasuk peningkatan jumlah daun dan konsentrasi klorofil yang signifikan, meskipun pengaruh terhadap tinggi akhir tanaman tidak signifikan. Pemberian 20 g NPK cenderung menurunkan efisiensi fisiologis tanaman.

Synsepalum dulcificum is a perennial plant whose fruit flesh can change the sour taste to sweet. This plant has slow growth and is difficult to propagate either by seeds or cuttings. The seeds dry quickly after being harvested and lose their viability after being dried, while the cuttings are very difficult to root and take a long time to grow. This study aims to determine the effect of giving NPK Mutiara 16-16-16 fertilizer on the vegetative growth of miracle fruit seedlings (S. dulcificum) and determine the optimal dose to support the vegetative growth of the plant. The study was conducted using a Randomized Complete Block Design (RCBD) with five levels of fertilizer doses (0, 5, 10, 15, and 20 g per plant) and three replications. Variable observed included plant height, stem diameter, leaf number, destruction observation, leaf pigment, leaf area index, and plant’s N, P, and K concentration. The results showed that NPK fertilizer treatment had a significant effect on changes in plant height (8, 16, and 18 weaks after planting/WAP), stem diameter (10 WAP), and leaf number (4 to 20 WAP). The results showed that doses of 10 g produced the best physiological and morphological responses, including a significant increase in the leaf number and chlorophyll concentration, although the effect on final plant height was not statistically significant. Application of 20 g NPK tended to decrease the physiological efficiency of the plant.