Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164301
Title: Manajemen Tebang Muat Angkut Tebu Rakyat (TR) dengan Aspek Khusus Kehilangan Hasil Saat Tebang di Pabrik Gula Djatiroto PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN), Kabupaten Lumajang Jawa Timur
Other Titles: 
Authors: Suwarto
KELANA, I PUTU RADITYA BAGUS SURYA
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen tebang, muat, dan angkut (TMA) tebu rakyat (TR) dengan aspek khusus kehilangan hasil saat tebang di Pabrik Gula Djatiroto PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN), Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kegiatan TMA merupakan tahap penting dalam rantai pasok produksi gula yang berpengaruh langsung terhadap kualitas dan kuantitas tebu yang diterima di pabrik. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2024 dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, menganalisis mutu tebu (brix) di kebun dan di pabrik, serta kehilangan hasil tebu berupa tunggak selama proses TMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kehilangan hasil tunggak di wilayah Lumajang Selatan 2,53 ton per hektar (3,20%), lebih tinggi dibanding Lumajang Timur 2,25 ton per hektar (2,75%). Kebun Krai menunjukkan rata-rata kehilangan tertinggi 2,96 ton per hektar (3,47%), dan terendah ada di Kebun Yosorati (1,68 ton per hektar atau 2,57%). Hasil analisis menunjukkan perbedaan nyata (p < 0,05) antar kebun pada tinggi tunggak (cm), bobot tunggak (g), kehilangan hasil ton per hektar, dan persentase kehilangan hasil terhadap produktivitas tebu per hektar. Enam kebun yang diamati, Kebun Wotgalih menunjukkan persentase kehilangan hasil tebu terendah yaitu 2,46% terhadap produktivitas tebu per hektar, masih berada di bawah batas standar norma (2,50%). Dampak dari kehilangan hasil tebu ini berpotensi merugikan secara ekonomi, dengan potensi kerugian mencapai Rp21.234.213.632 atau setara 1464,43 ton gula hilang per musim giling di tingkat PG Djatiroto. Tebu yang ditanam adalah varietas BL (Bululawang), yaitu varietas masak lambat atau akhir yang termasuk dalam kategori umur panjang, dengan umur panen lebih dari 12 bulan. Varietas ini idealnya ditanam di pola B (Agustus-November) dan dipanen antara bulan Agustus-November tahun berikutnya. Akan tetapi, realita di lapangan menunjukkan umur panen mendekati 15 bulan yang menyebabkan perolehan rendemen tidak normal. Hal ini ditandai dengan hasil pengamatan di semua kebun menunjukkan % brix batang atas lebih tinggi dibandingkan dengan batang bawah, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan produksi dan produktivitas gula petani. Pelaksanaan TMA perlu dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik untuk meminimalisasi kehilangan hasil tunggak dan meningkatkan produktivitas gula di Pabrik Gula Djatiroto PT Sinergi Gula Nusantara.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164301
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A2401211026_7ad66bf41c5c4c4f86dd05913806bdce.pdfCover2.18 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_A2401211026_5862f9a877274e21a260f0294c45844c.pdf
  Restricted Access
Fulltext7 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A2401211026_ec8dedc962f346769d818c8afa7ab530.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.