Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149319| Title: | Pengaruh pemupukan fosfor terhadap produksi tanaman jagung (Zea mays L) varietas hibrida P-9 pada berbagai tingkat ketersediaan fosfor pada tanah latosol di gunung Sindur |
| Authors: | Suwarno Indriati, Lilik T. Leiwakabessy Masdi |
| Issue Date: | 2001 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Sebagai bahan pangan, jagung merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung juga digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakan) dan bahan baku industri. Mengingat produksi tanaman jagung pada tanah-tanah tropika masam seperti tanah Latosol dan Podsolik dewasa ini masih sangat rendah, maka pengembangan usaha tani khususnya pemupukan yang lebih terarah dan direncanakan secara baik menjadi suatu keharusan. Akhir-akhir ini, penggunaan pupuk dinilai tidak efisien dan cenderung berlebih, namun di pihak lain dijumpai gejala menurunnya produksi. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui peningkatan efisiensi penggunaan pupuk yang mencakup tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu sehingga diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari pemupukan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) untuk masing-masing tingkat ketersediaan P-tanah yang terdiri dari 4 blok tanah dengan tingkat ketersediaan P yang berbeda yaitu: blok A, blok B, blok C, dan blok D. Masing-masing blok tanah terdiri dari 3 ulangan sebagai kelompok dan 4 taraf pemupukan P, yaitu 0, 25, 50, dan 75 kg P2O5/ha sebagai perlakuan. Tingkat ketersediaan P-tanah diperoleh dengan menambahkan pupuk SP-36 pada masing-masing blok dengan dosis 0, 200, 400, dan 600 kg P/ha, kemudian menginkubasinya selama dua bulan. Pupuk dasar yang diberikan terdiri dari 150 kg N/ha, 75 kg K2O/ha, serta 2 750 kg CaCO3/ha. Sebagai tanaman uji digunakan jagung varietas Hibrida Pioner-9 yang dipanen pada fase masak penuh (umur 100 hari). Untuk menguji pengaruh perlakuan dilakukan analisis ragam, dan selanjutnya untuk menguji perbedaan pengaruh antar perlakuan digunakan uji Wilayah Berganda Duncan. Berdasarkan hasil analisis ragam, pemupukan P berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman jagung pada semua tingkat ketersediaan P-tanah Latosol Gunung Sindur (tanah blok A, B, C, dan D). Selanjutnya, berdasarkan uji Wilayah Berganda Duncan, produksi jagung pada taraf pemupukan 50 kg P2O5/ha (P2) nyata lebih tinggi daripada produksi pada taraf pemupukan 0 kg P2O5/ha (PO) pada tanah blok B. Sedangkan produksi jagung pada taraf pemupukan 75 kg P2O5/ha (P3) nyata lebih tinggi daripada produksi pada taraf pemupukan PO pada tanah blok A, B, C, dan D. Produksi jagung cenderung meningkat dengan semakin tingginya kadar P dalam tanah, sedangkan respons tanaman jagung terhadap pemupukan P cenderung menurun dengan semakin tingginya tingkat ketersediaan P dalam tanah. Grafik hubungan antara dosis pupuk P (perlakuan) dengan produksi tanaman jagung menunjukkan bahwa hubungan keduanya bersifat kuadratik pada semua tingkat ketersediaan P-tanah (tanah blok A, B, C, dan D). |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149319 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A01mas.pdf Restricted Access | 9.44 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.