Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132122
Title: Analisis Willingness To Pay (WTP) Konsumen Terhadap Tahu Kita (Studi Kasus di Joyo Swalayan, Jakarta Selatan)
Authors: Dewi, Febriantina
Pramono, Salysa Wijayanti
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Protein merupakan salah satu zat yang dapat menyempurnakan gizi seimbang. Salah satu sumber protein adalah biji kedelai. Tahu merupakan salah satu produk olahan biji kedelai. Kemudian tahu merupakan salah satu makanan yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara dengan mutu protein hewani. Tahu juga mengandung zat gizi yang penting lainnya, seperti lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup tinggi, selain itu Tahu merupakan produk olahan kedelai yang tak kalah bergizinya dibandingkan bahan dasar tahu itu sendiri, yaitu kedelai. Diantara semua produk olahan kedelai, kandungan asam amino tahu yang paling lengkap, bahkan protein tahu lebih tinggi dibandingkan dengan protein kedelai. Pada akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006 publikasi tentang penyalahgunaan bahan kimia yang berbahaya sangat gencar oleh media massa di Indonesia, yaitu penggunaan formalin pada produk makanan. Salah satu produk makanan yang dipublikasikan mengandung formalin tersebut adalah tahu. Berdasarkan pemantauan pemakaian formalin oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2006, diketahui bahwa 5% dari 40 sampel tahu di Jakarta yang diteliti ternyata mengandung formalin. Dengan adanya kasus penyalahgunaan bahan kimia formalin untuk pengawetan produk tahu, membuat masyarakat di Indonesia khususnya di Jakarta menjadi khawatir untuk mengonsumsi tahu. Hal tersebut yang menjadikan PT Kitagama Jakarta mencoba untuk memberikan solusi atas permasalahan tahu berformalin di pasaran, yaitu dengan menciptakan produk tahu, yaitu Tahu Kita yang bebas dari bahan pengawet seperti formalin maupun jenis bahan pengawet lainnya dimana tahu tersebut mampu bertahan selama tujuh hari karena menggunakan proses pasteurisasi, serta menciptakan produk tahu dengan menggunakan teknik pengolahan secara benar dan tepat dalam proses pengolahan tahu tersebut sehingga selain bergizi juga aman untuk dikonsumsi. Kemudian tahu tersebut juga diproses dengan menggunakan mesin-mesin modern berbahan dasar stainless steel sehingga menjadikannya aman, bersih putih, higienis. Hal tersebut yang menjadikan Tahu Kita memiliki intangible value ( manfaat manfaat tak berwujud). Joyo Swalayan merupakan salah satu ritel modern di Jakarta Selatan yang menjual Tahu Kita. Angka penjualan Tahu Kita di Joyo Swalayan masih sedikit bahkan jumlah angka penjualannya pun tidak stabil selain itu penjualan Tahu Kita di Joyo Swalayan memiliki angka penjualan yang terendah dibandingkan ritel-ritel lain yang juga menjual Tahu Kita bahkan. Sehubungan dengan hal tersebut produsen Tahu Kita belum mengetahui berapa nilai kesediaan konsumen untuk membayar produk Tahu Kita walaupun sudah ditetapkannya harga produk tahu tersebut serta belum mengetahui karakteristik konsumen Tahu Kita itu sendiri. Oleh karena itu pada penelitian ini dianalisis mengenai: (1)karakteristik konsumen yang Tahu Kita di Joyo Swalayan, Jakarta, (2) nilai willingness to pay (WTP) konsumen Tahu Kita di Joyo Swalayan, Jakarta Selatan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi nilai willingness to pay tersebut. Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan dari bulan September 2011 sampai dengan bulan Oktober 2011 di Joyo Swalayan, Jakarta Selatan. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang, dimana responden tersebut merupakan konsumen yang mengunjungi atau yang berada di Joyo Swalayan, konsumen yang belum pernah membeli Tahu Kita di outlet mana pun, dan konsumen tersebut berumur 17 tahun ke atas. Pengambilan sampel atau responden dalam penelitian berdasarkan teknik non probability sampling dan teknik non probability yang dipilih adalah convenience sampling. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif dan analisis Contingent Valuation Method (CVM), program yang digunakan untuk metode tersebut adalah SPSS version 17.0 for Windows dengan taraf nyata 5 persen. Dari hasil analisis, diketahui bahwa karaktersitik konsumen Tahu Kita di Joyo Swalayan, Jakarta Selatan sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berusia 31-40 tahun, pendidikan terakhir sarjana, sudah menikah, memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, rata-rata pendapatan sebulan di atas Rp.4.500.000,00 rata-rata pengeluaran sebulan diatas Rp. 4.500.000,00, mengetahui manfaat mengonsumsi tahu, mengetahui pengaruh formalin adalah sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh apabila dikonsumsi, sangat khawatir terhadap kasus penyalahgunaan formalin pada tahu, berpendapat bahwa kualitas makanan yaitu aman serta sehat untuk dikonsumsi adalah sangat penting, berpendapat bahwa informasi (kadaluarsa, label halal, izin BPOM RI, dan izin MUI) suatu produk makanan adalah penting. Nilai willingness to pay konsumen Tahu Kita di Joyo Swalayan, Jakarta Selatan adalah sebesar Rp 9.595,00. Faktorfaktor yang mempengaruhi besarnya nilai willingness to pay konsumen Tahu Kita di Joyo Swalayan, Jakarta adalah usia, tingkat pendidikan, pengeluaran per bulan, dan informasi kadaluarsa serta memiliki label halal, izin BPOM RI, dan Izin MUI. Dimana seluruh variabel tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap besarnya nilai willingness to pay konsumen terhadap Tahu Kita.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132122
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12swp.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.