Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126816| Title: | Strategi Pengembangan Usaha Distributor Daging Sapi (Studi Kasus : Toko Daging Meat Lovers di Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor) |
| Authors: | Atmakususma, Juniar Adhi, Dwi Asriningtyas Retno |
| Issue Date: | 2011 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor internal terkait kekuatan dan kelemahan Meat Lovers dalam menjalankan usahanya, 2) menganalisis faktor eksternal terkait peluang dan ancaman Meat Lovers dalam menjalankan usahanya, serta 3) menghasilkan alternatif dan prioritas alternatif strategi yang sebaiknya diterapkan untuk mengembangkan usaha Meat Lovers. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Penelitian menggunakan responden berjumlah empat orang, yaitu pihak internal sebanyak dua responden dan pihak eksternal sebanyak dua responden. Keterlibatan responden eksternal dimaksudkan untuk menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan analisis tiga tahapan formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks IFE (penilaian faktor internal perusahaan), matriks EFE (penilaian faktor eksternal perusahaan), matriks IE (posisi perusahaan), matriks SWOT (alternatif strategi yang tepat) dan matriks QSP (urutan prioritas alternatif strategi). Hasil analisis lingkungan internal dengan matriks IFE menunjukkan bahwa Meat Lovers memiliki posisi internal yang kuat dengan total bobot skor 2,999. Nilai ini diatas nilai rataan sebesar 2,5 yang menunjukkan perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan, yaitu : 1) produk telah dikenal masyarakat luas, 2) pelatihan karyawan, 3) komunikasi terjalin baik antar individu dalam perusahaan, 4) merek dagang mudah diingat, 5) sertifikasi halal 6) pasokan bahan dasar selalu tersedia, 7) harga produk mampu bersaing, 8) kegiatan promosi telah dilakukan intensif, 9) pembukuan keuangan menggunakan sistem akuntansi, 10) permodalan sendiri, 11) teknologi modern, 12) lokasi usaha dekat dengan bahan baku, 13) job deskripsi antar karyawan jelas dan 14) bergabung dengan komunitas wirausaha. Selain itu perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dengan cukup baik, yaitu : 1) belum mengikuti asosiasi perkumpulan pedagang daging, 2) tidak ada kontrak khusus dengan pemasok, 3) akses konsumen ke tempat usaha sulit, 4) produk yang dijual hanya satu jenis dan 5) SOP perusahaan terkadang masih belum diikuti benar oleh karyawan. Sedangkan hasil analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa Meat Lovers memiliki posisi eksternal diatas rata-rata dengan total bobot skor berjumlah 2,529. Nilai ini menunjukkan dimana respon perusahaan cukup baik dalam memanfaatkan peluang yang ada, yaitu : 1) belum tercukupi pasokan kebutuhan daging yang cenderung meningkat, 2) banyaknya produk turunan atau olahan daging sapi, 3) hubungan yang baik dengan pelanggan, 4) terbatasnya pengusaha daging dengan konsep teknologi dan fasilitas modern seperti perusahaan dan 5) penjualan secara online marketing. Perusahaan juga dapat menghindari ancaman yang ada, yaitu : 1) isu adanya penyakit sapi, 2) pembatasan quota impor daging dari luar negeri oleh pemerintah, 3) persaingan dengan pedagang sejenis, 4) ancaman produk substitusi, 5) fluktuasi harga, 6) pelanggan yang cenderung menginginkan pembelian secara termin dan 7) pelanggan yang lebih menyukai daging fresh dibandingkan daging beku. Hasil Matriks IE menunjukkan Meat Lovers berada pada kuadran V, yaitu Meat Lovers berada pada posisi memiliki kemampuan internal rata-rata dan eksternal yang sedang. Perusahaan dapat dikelola dengan strategi menjaga dan mempertahankan (Hold and Maintain) yang dapat dilakukan dengan melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil strategi secara kualitatif dengan matriks SWOT menghasilkan enam alternatif strategi, yaitu : penetrasi pasar dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan loyalitas konsumen atau agen, menjalin komunikasi yang lebih baik antar individu dalam perusahaan dan melakukan pelatihan pengenalan dan penanganan produk olahan pada karyawan, peningkatan loyalitas terhadap konsumen dan agen, memanfaatkan sistem promosi yang lebih gencar melalui iklan media cetak maupun media elektronik, menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok melalui ikatan kontrak, memperluas jaringan antar pengusaha daging. Matriks QSP menghasilkan prioritas dari alternatif strategi dalam strategi pengembangan usaha Meat Lovers dengan nilai STAS (Sum Total Attractiveness Score) tertinggi adalah penetrasi pasar dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan loyalitas konsumen atau agen dengan STAS sebesar 7,137. Strategi ini merupakan strategi pemanfaatan kekuatan perusahaan untuk mengatasi kelemahan perusahaan Meat Lovers. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126816 |
| Appears in Collections: | UT - Agribusiness |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H11dar2.pdf Restricted Access | Fulltext | 917.23 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.