Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111733
Title: Analisis Permintaan Impor Minyak Kelapa (Coconut Crude Oil) Indonesia di Pasar Eropa
Other Titles: Analysis of Indonesian Coconut Crude Oil Import Demand in the European Market
Authors: Nurmalina, Rita
Rifin, Amzul
Ximenes, Imanuel do Rosario
Issue Date: 10-May-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Permintaan akan minyak kelapa (CCO) semakin meningkat di pasar Eropa dengan peluang pasar dan intervensi dari berbagai industri yang berupa industri makanan, kosmetik, kesehatan dan lain-lain. Terjadi peningkatan konsumsi global terutama negara-negara Eropa terhadap minyak kelapa dengan alasan isu kesehatan dan lingkungan. Peningkatan permintaan tersebut merupakan peluang besar bagi negara-negara produsen termasuk Indonesia. Seharusnya Indonesia mendominasi perdagangan minyak kelapa di dunia karena merupakan negara penghasil kelapa terbesar. Faktanya, posisi persaingan minyak kelapa Indonesia masih relatif lemah dibandingkan dengan Filipina. Pernyataan ini mendorong peneliti untuk mengkaji bagaimana posisi persaingan serta tingkat persaingan dari negara sumber impor utama di pasar atau negara pengimpor utama dengan model yang dapat ditafsirkan sebagai acuan dalam menemukan solusi ke depan. Sebab itu, diperlukan suatu kajian analisis untuk menggambarkan bagaimana kinerja permintaan impor dari Belanda dan Jerman terhadap minyak kelapa Indonesia. Tujuan penelitian utama yang ingin dicapai, yaitu: 1) menganalisis posisi persaingan terhadap perdagangan minyak kelapa Indonesia di pasar Belanda dan Jerman; 2) menganalisis pengaruh harga dan pengeluaran terhadap perdagangan minyak kelapa Indonesia di pasar Belanda dan Jerman; serta 3) merumuskan kebijakan apa saja yang dapat dilakukan terhadap perdagangan minyak kelapa Indonesia di pasar Belanda dan Jerman. Model LA/AIDS dipilih dalam analisis dengan menggunakan data deret waktu bulanan yang mencakup nilai dan kuantitas CCO yang diimpor oleh negara Belanda dan Jerman dari tahun 2004 hingga 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi persaingan impor minyak kelapa dari Indonesia relatif rendah di pasar Belanda, sementara di pasar Jerman cenderung tinggi. Harga minyak kelapa Indonesia tidak sensitif terhadap perubahan harga impor di pasar Belanda. Sementara, di pasar Jerman, harga impor minyak kelapa Indonesia sensitif terhadap perubahan harga impor. Indonesia dengan Filipina memiliki hubungan persaingan di pasar Belanda dan Jerman meskipun relatif lemah. Selain itu, minyak kelapa yang berasal dari Indonesia merupakan barang normal di Belanda dan Jerman. Filipina akan lebih menguntukan jika Belanda meningkatkan pengeluarannya terhadap permintaan impor minyak kelapa dengan nilai elastisitas yang tinggi sebesar 1,2154. Sementara, Indonesia unggul di pasar Jerman dengan nilai elastisitas pengeluaran yang tinggi sebesar 1,5541. Volume impor minyak kelapa Indonesia perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong posisi persaingan Indonesia lebih kuat. Penetapan strategi harga dinamis merupakan salah satu alternatif dalam kebijakan perdagangan minyak kelapa Indonesia. Selain itu, diperlukan melakukan promosi minyak kelapa di Belanda dan Jerman, sehingga dapat membuka kesempatan dengan pembeli yang baru dengan strategi penetapan harga penetrasi. Selain itu, mempartisipasi di acara atau pameran pasar dari industri minyak kelapa dan delegasi Indonesia di bidang perdagangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111733
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover288.27 kBAdobe PDFView/Open
Imanuel do Rosario Ximenes.pdf
  Restricted Access
Fullteks6.14 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran151.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.