Pengaruh Entrepreneuial Marketing dan Kinerja Pemasaran Terhadap Daya Saing pada UMKM Sentra Songkok di Kabupaten Lamongan Jawa Timur
View/ Open
Date
2019Author
Rusminah, Sani
Sarma, Ma'mun
Munandar, Jono M
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Lamongan memiliki potensi UMKM yang sangat baik, terbukti
ditandai dengan berkembangnya usaha-usaha di desa yang banyak dijadikan
sebagai sentra UMKM salah satunya adalah sentra songkok. Peran pemasaran
menjadi semakin penting bagi UMKM karena, kondisi persaingan semakin kuat
yang ditandai dengan munculnya pesaing-pesaing baru maupun berekspansinya
pesaing yang sudah ada. Mayoritas wirausaha di Indonesia banyak didominasi
oleh sektor UMKM, terlebih lagi ketika dihadapkan pada kawasan pedesaan,
dimana kegiatan perekonomian masyarakat banyak didukung oleh kegiatan usaha
yang masih didominasi oleh usaha-usaha skala mikro dan kecil.Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik pelaku usaha UMKM Sentra
Songkok, (2) mengukur kemampuan entrepreneurial marketing, kinerja
pemasaran dan daya saing yang diterapkan pada pelaku usaha Songkok, dan (3)
menganalisis pengaruh entrepreneurial marketing dan kinerja pemasaran terhadap
daya saing pada UMKM sentra Songkok di Kabupaten Lamongan.
Penelitian dilakukan pada Sentra Songkok di desa Pengangsalan Kecamatan
Kalitengah Kabupaten Lamongan. Sumber data yang digunakan adalah data
primer diperoleh dari penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pelaku usaha
songkok dan data sekunder diperoleh melalui berbagai literatur seperti Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Badan Pusat
Statistik dan data-data pendukung lainnya. Metode pengambilan sampel dilakukan
menggunakan non probability sampling yakni sampling jenuh atau istilah lainnya
adalah sensus. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM
Sentra Songkok di Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Pengangsalan
Kecamatan Kalitengah, berjumlah 75 pelaku usaha. Dilakukan penyebaran
kuesioner dengan metode sensus terhadap seluruh pelaku usaha songkok dengan
pengisian kuesioner diberikan rentang waktu selama kurang lebih 30 hari.
Sedangkan analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif, analisis
transformasi indeks dan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares
(SEM-PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pelaku usaha secara
umum memiliki tingkat pendidikan yang baik, yaitu sebesar 64% memiliki
pendidikan minimal 12 tahun. Pada sisi usia mayoritas pelaku usaha berada pada
rentang usia produktif 30-40 tahun sebesar 41,4%. Sebesar 66,7% mayoritas
pelaku usaha menjadikan usahanya sebagai pekerjaan utama bagi perekonomian
mereka. Analisis transformasi indeks, pencapaian variabel entrepreneurial
marketing cukup baik yakni sebesar 60%. Kemudian variabel kinerja pemasaran
memiliki angka pencapaian yang baik yakni sebesar 70%. Daya saing memiliki
angka pencapain yang kurang baik yakni sebesar 50%. Pada analisis SEM PLS,
entrepreneurial marketing memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pemasaran
sebesar 9.145. Kemudian entreprenurial marketing memiliki pengaruh positif
sebesar 4.317. Sedangkan kinerja pemasaran terhadap daya saing memiliki
pengaruh paling rendah yakni sebesar 2.911. Hasil tersebut bisa dijadikan tolak
ukur dalam mengembangkan usaha songkok, terutama dalam sistem pemasaran
yang diterapkan oleh pelaku usaha. Kemudian pelaku usaha diharapkan memiliki
jiwa seorang wirausaha agar usaha yang dijalankan dapat berkembang seiring
dengan banyaknya pesaing. Selain itu, pelaku usaha diharapkan open mind
terhadap berkembangnya teknologi dan informasi, dengan mengikuti pelatihan
atau seminar terkait pemasaran kerajinan songkok agar dapat memasarakan atau
mempromosikan produk yang dihasilkan dalam era digital marketing.
Collections
- MT - Economic and Management [2017]