dc.description.abstract | Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas kayu adalah memodifikasi sifat
kayu dengan perlakuan pemanasan atau dikenal dengan heat treatment. Kayu
sengon dan mangium adalah jenis yang banyak ditanam di hutan rakyat dan hutan
tanaman. Kayu tersebut termasuk kayu cepat tumbuh yang pada umumnya memiliki
stabilitas dimensi dan kekuatan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mmengevaluasi sifat fisis kayu sengon dan mangium setelah perlakuan pemanasan
dengan variasi waktu dan suhu serta teknik pengeringan sebelum pemanasan.
Pengeringan sebelum pemanasan menggunakan fan pada suhu lingkungan (±25 ᵒC)
dan oven (± 40 ᵒC). Suhu yang digunakan dalam pemanasan adalah 120 ᵒC, 150 ᵒC
dan 180 ᵒC, sedangkan waktu pemanasan yaitu 0 (kontrol), 2 dan 6 jam. Pengujian
sifat fisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah warna, kerapatan, berat jenis,
kadar air, penyerapan air (absorbsi) dan stabilitas dimensi. Pengujian stabilitas
dimensi dilakukan dengan perendaman air 2, 4, 6 dan 8 jam. Hasil penelitian
menunjukkan perlakuan pemanasan menyebabkan perubahan warna kayu yang
nyata lebih gelap terutama pada suhu pemanasan 180 ᵒC selama 6 jam. Kerapatan
kayu sengon dan mangium mengalami penurunan setelah perlakuan pemanasan
sebesar 4.12% dan 3.31% dari kontrol. Penyerapan air kayu sengon dan mangium
mengalami penurunan sebesar 13.64% dan 26.36% dari kontrol, sedangkan nilai
Anti Swelling Efficiency (ASE) mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya suhu dan waktu pemanasan yaitu sebesar 50.81% dan 35.99% dari
kontrol. Penyusutan kayu sengon dan mangium arah radial, tangensial dan nilai T/R
rasio mengalami penurunan yaitu sebesar 5.71%, 10.82%, 12.26% (sengon) dan
8.37%, 15.38%, 11.93% (mangium) dari kontrol. | id |