dc.description.abstract | Hutan rakyat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan dan
pendapatan rumah tangga petani. Petani di Kecamatan Rumpin sudah lama
mengembangkan hutan rakyat dengan menanam berbagai tanaman keras dan juga
tanaman pangan yang hasilnya sebagai salah satu sumber pangan secara langsung
maupun dijual sebagai sumber pendapatan petani. Kecamatan Rumpin merupakan
Kecamatan yang memiliki luasan hutan rakyat paling luas di Kabupaten Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi praktek pengelolaan hutan
rakyat di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor; 2) Mengkaji kontribusi hutan
rakyat terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani di Kecamatan Rumpin
Kabupaten Bogor; 3) Mengkaji kontribusi pendapatan usaha tani hutan rakyat
terhadap total pendapatan petani di Kecamatan Rumpin; dan 4) Menganalisis model
hutan rakyat untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga petani di
Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
Penelitan dilakukan di Desa Cidokom, Desa Leuwibatu, dan Desa Mekarjaya
Kecamatan Rumpin. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan studi pustaka. Analisis kontribusi hutan rakyat terhadap ketahanan
pangan dengan menghitung total ketersediaan energi dari seluruh hasil produksi
tanaman baik pangan maupun non pangan dengan satuan kap/kal/hr dengan
membandingkan konsumsi energi dengan angka kecukupan gizi (AKG) yang
dianjurkan per hari sebesar 2150 kkal/orang/hari. Derajat ketahanan pangan tingkat
rumah tangga diukur dengan menggunakan pangsa pangan, merupakan klasifikasi
silang dua indikator ketahanan pangan, yaitu pangsa pengeluaran pangan dan
kecukupan konsumsi energi (kkal). Analisis model hutan rakyat sebagai penunjang
ketahanan pangan rumah tangga dengan mengamati pola agroforestri yang
dikembangkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : hutan rakyat yang dikembangkan
adalah campuran dan agroforestri. Hutan rakyat berkontribusi terhadap ketahanan
pangan rumah tangga (1) Terdapat 49 jenis tanaman pangan yang ditanam oleh
petani hutan rakyat, (2). Kontribusi pendapatan rumah tangga petani dari hutan
rakyat dari tanaman kayu rata-rata sebesar 10.63% dan dari tanaman pangan sebesar
30.22% terhadap total pendapatan petani, (3) Sebaran rumah tangga yang
mempunyai yang tahan pangan sebesar 69,69%, dan tidak tahan pangan sebesar
30,30%, serta 4) terdapat tiga pola agroforestri yang dikembangkan, yakni : pola
alley cropping, alternate rows dan random mixed. | id |