Penggunaan Ekstrak Daun Gambir untuk Mengurangi Kadar Gas NH3 pada Ekskreta Puyuh Coturnix coturnix japonica
Abstract
Ekskreta burung puyuh menyebabkan terjadinya polusi udara berupa bau
menyengat yang dapat berpengaruh negative terhadap puyuh, manusia, dan
lingkungan. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan ekskreta seperti
gas amonia (NH3) yang dihasilkan dari penguraian protein ekskreta puyuh. Salah
satu alternatif untuk mengurangi bau menyengat pada ekskreta puyuh adalah
penambahan ekstrak daun gambir pada ekskreta puyuh. Ekstrak daun gambir
dapat digunakan sebagai bahan antibakteri untuk menekan pertumbuhan bakteri
dan produksi gas NH3. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh ekstrak daun
gambir dalam mengurangi konsentrasi gas NH3 pada ekskreta puyuh. Perlakuan
penambahan ekstrak daun gambir ada 4, yaitu 0%, 2%, 4%, dan 6% (3 kali
pengulangan secara berturut-turut). Parameter yang diukur adalah kadar amonia
(NH3), pH, dan uji Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan ektrak daun gambir dapat mengurangi konsentrasi NH3 dan jumlah
koloni bakteri. Konsentrasi NH3 terendah adalah 0.09 ppm dihasilkan oleh
penambahan 6% ekstrak daun gambir pada ekskreta puyuh. Penambahan ekstrak
daun gambir pada ekskreta puyuh dapat mengurangi produksi gas NH3, pH, dan
jumlah koloni bakteri.