Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah, Konversi Lahan dan Rasio Tanah Terdaftar serta Arahan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Cirebon
View/ Open
Date
2018Author
Marzuki, Amin
Sitorus, Santun
Soma, Soekmana
Metadata
Show full item recordAbstract
Potensi wilayah Kabupaten Cirebon yang termasuk dalam tiga wilayah di
Jawa Barat dengan berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) selain
Bandung Raya dan Bodebekapur. Konsep PKN Ciayumajakuning, Kabupaten
Cirebon diharapkan menjadi pilar yang memicu perkembangan wilayah
disekitarnya. Penetapan suatu strategi pembangunan memerlukan suatu penelitian
untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah yang menjadi acuan dalam
menentukan prioritas lokasi sertifikasi tanah dan alokasi dana daerah. Hasil
penelitian tersebut diharapkan bisa dijadikan dasar bagi Pemerintah Pusat dan
Daerah dalam merumuskan strategi kebijakan pembangunan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi wilayah dan perkembangan wilayah.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis tingkat perkembangan
wilayah, perkembangan ekonomi wilayah dan pola transaksi tanah di Kabupaten
Cirebon; (2) Menganalisis perubahan penggunaan lahan sawah di Kabupaten
Cirebon; (3) Mengetahui tingkat efisiensi wilayah kecamatan di Kabupaten
Cirebon; (4) Melihat keterkaitan antara tingkat perkembangan wilayah,
perkembangan ekonomi wilayah dengan Transaksi Tanah, konversi lahan sawah,
rasio tanah terdaftar (5) Arahan pengembangan wilayah dan prioritas pendaftaran
tanah di Kabupaten Cirebon. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode
analisis Entropi, Pertumbuhan Ekonomi, Interpolasi Natural Neighbor, Tumpang
Susun, Regresi Berganda, GWR, DEA serta analisis deskriptif.
Hasil analisis entropi menunjukkan bahwa tingkat perkembangan wilayah
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Cirebon dengan nilai diatas rata-rata indeks
(0,1407) hanya berjumlah 15 kecamatan dari 40 Kecamatan. Hal ini menunjukkan,
secara umum perkembangan proporsi keragaman sektor perekonomiaan di
Kabupaten Cirebon belum cukup baik. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Cirebon cenderung terpusat di beberapa wilayah barat Kabupaten Cirebon seperti
Kecamatan Gunungjati, Palimanan dan Arjawinangun serta wilayah diantaranya.
Pola sebaran transaksi tanah di Kabupaten Cirebon adalah mengumpul di wilayah
yang sangat berkembang dan berkembang dengan tingkat pertumbuhan
ekonominya sedang dan tinggi.
Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Cirebon didominasi oleh
perubahan penggunaan sawah untuk permukiman, lahan terbuka dan kawasan
terbangun lain. Sawah di Kabupaten Cirebon berkurang lebih dari 450 hektar.
Perubahan penggunaan lahan sawah tertinggi terjadi di Kecamatan Talun,
Kedawung dan Arjawinangun.
Hasil analisis Data Envelopment Analysis menunjukkan bahwa efisiensi
konversi lahan sawah dan penerimaan dana pemerintah terhadap capaian PDRB
Kecamatan dan peningkatan kualitas keluarga di Kabupaten Cirebon hanya ada
empat wilayah yang sudah efisien yaitu Kecamatan Babakan, Greged, Palimanan
dan Sumber. Kemudian fisiensi lokasi program sertifikasi, lima wilayah yang sudah
efisien yaitu Kecamatan Babakan, Ciwaringin, Plered Sumber, Waled.
iii
Tingkat perkembangan wilayah dipengaruhi oleh rasio tanah terdaftar, jumlah
keluarga sejahtera dan kepadatan penduduk. Pertumbuhan ekonomi wilayah juga
dipengaruhi oleh rasio tanah terdaftar, jumlah pekerja industri kecil rumah tangga
serta kepadatan penduduk.
Arahan pengembangan wilayah di kabupaten Cirebon berdasarkan tingkat
perkembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi dan efisiensi wilayah diprioritaskan
untuk wilayah yang belum berkembang, tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi
dan efisien (Prioritas I) terdiri dari kecamatan Ciwaringin, Greged, Waled dan
Babakan. Kemudian prioritas II adalah kecamatan Sumber, Pangenan, Susukan
Lebak, Pabuaran dan Karangwareng. Prioritas III yaitu Kapetakan, Suranenggala,
Panguragan, Klangenan, Gunungjati, Kedawung, Jamblang, Plered, Tengah Tani,
Gempol, Palimanan, Dukupuntang, Mundu, Astanajapura, Lemahabang, Sedong,
Karangsembung dan Pasaleman. Prioritas IV adalah kecamatan Kaliwedi,
Arjawinangun, Plumbon, Weru, Depok, Talun, Beber, Losari, Pabedilan dan
Ciledug. Kemudian prioritas V terdiri dari Kecamatan Gebang, Susukan dan
Gegesik.
Collections
- MT - Agriculture [3683]