Model Campuran Linear Tersarang Dan Analisis Stabilitas Parametrik Untuk Percobaan Multilokasi Galur Mutan Tanaman Sorgum
View/ Open
Date
2016Author
Adabiyah, Markazul
Notodiputro, Khairil Anwar
Suhaeni, Cici
Human, Soeranto
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan multilokasi galur mutan tanaman sorgum dilakukan dengan
menggunakan rancangan faktorial RAK tersarang. Ada tiga faktor yang terlibat di
dalam percobaan ini, yaitu galur, musim, dan lokasi. Faktor galur dan musim
merupakan faktor tetap, sedangkan faktor lokasi merupakan faktor acak. Kelompok
juga merupakan faktor acak pada percobaan ini. Selanjutnya, faktor lokasi tersarang
di dalam musim, sedangkan kelompok tersarang di dalam lokasi. Karena model ini
melibatkan faktor tetap dan faktor acak dalam suatu percobaan tersarang, maka
model yang digunakan adalah model campuran linear tersarang. Galur mutan
terbaik yang diharapkan sebagai hasil dari percobaan multilokasi merupakan galur
yang mempunyai produktivitas tinggi dan stabil di semua lokasi dan juga musim.
Analisis stabilitas parametrik digunakan untuk mendapatkan galur mutan yang
stabil. Respon yang diamati dalam percobaan ini adalah hasil biji kering (ton/ha)
dan hasil biomassa segar (ton/ha). Model campuran linear tersarang menunjukkan
bahwa keragaman antar-lokasi yang tersarang pada musim nyata terhadap kedua
respon. Selain itu, keragaman interaksi antara galur dengan lokasi juga nyata,
sedangkan keragaman antar-kelompok tidak nyata. Selanjutnya, faktor tetap yang
berpengaruh nyata terhadap kedua respon adalah faktor galur, sedangkan faktor
musim dan interaksi antara galur dengan musim tidak berpengaruh nyata terhadap
kedua respon. Hasil uji Dunnett menunjukkan bahwa G5, G7, dan G8 merupakan
galur mutan yang memberikan hasil biji kering dan hasil biomassa segar tertinggi
serta lebih tinggi dari varietas kontrol. Selanjutnya dari sisi kestabilan, ketiga galur
mutan tersebut juga merupakan galur yang paling stabil. Oleh karena itu, G5, G7,
dan G8 merupakan galur mutan tanaman sorgum terbaik, baik sebagai bahan
pangan maupun sebagai bahan pakan.