Analisis Pengaruh Sumur Resapan Terhadap Aliran Permukaan di DAS Mikro Cikardipa Dengan Metode Simulasi SWAT
Abstract
Berkurangnya kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan di suatu
wilayah dapat menyebabkan genangan air di wilayah tersebut. Pada umumnya
genangan ini sering terjadi di pekarangan rumah warga seperti pemukiman yang
terdapat di desa Sukamanah. Genangan air ini terbentuk karena air hujan yang
tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga menjadi limpasan permukaan dan
tidak dapat menambah simpanan air tanah. Oleh karena itu, diperlukan adanya
teknik konservasi air untuk mengurangi limpasan air tersebut. Teknik konservasi
air yang diterapkan di Desa Sukamanah adalah sumur resapan. Sumur resapan
yang terdapat di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung sebanyak 22 sumur
dan diletakkan di pekarangan rumah warga. Sumur yang dijadikan pengamatan
dalam penelitian sebanyak tiga sumur. Jarak antar ketiga sumur tidak terlalu jauh
tetapi dibedakan oleh posisi sumur yang rendah dan tinggi. Ketiga sumur resapan
ini memiliki kecepatan peresapan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh
kondisi fisik tanah yang terdapat pada sumur resapan tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan, sumur resapan yang dibangun di perumahan
warga sangat efektif dalam meresapkan air dan mengurangi limpasan air
permukaan.Untuk memperoleh hasil dalam skala yang lebih luas, dilakukan
simulasi debit aliran sungai di DAS Mikro Cikardipa dengan menggunakan model
simulasi SWAT. Pengaruh sumur direfleksikan dalam bentuk penggunaan nilai
Curve Number (CN) pada pemukiman. Hasil yang diperoleh adalah aliran
permukaan air menurun ketika terdapat sumur resapan dibandingkan belum
terdapat sumur resapan, sehingga sebagai teknik konservasi air, sumur resapan
sangat tepat untuk meresapkan air dan mengurangi air limpasan permukaan