Perlakuan Benih dan Bibit Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Rizobakteri Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman dan Menurunkan Kejadian Penyakit Busuk Phytophthora
View/ Open
Date
2016Author
Sabillah, Whan Ahmad
Ilyas, Satriyas
Manohara, Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan rizobakteri dalam mengendalikan penyakit busuk
phytophthora merupakan salah satu pilihan ramah lingkungan daripada
menggunakan fungisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perlakuan benih dan bibit menggunakan agen hayati yang dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan menurunkan kejadian penyakit busuk phytophthora.
Penelitian ini terdiri atas tiga percobaan dengan menggunakan rancangan acak
lengkap. Percobaan pertama (in vitro) terdiri atas sepuluh taraf perlakuan yaitu
tujuh macam konsentrasi metalaksil, dua metode aplikasi rizobakteri, dan kontrol.
Percobaan kedua (persemaian) menggunakan tiga taraf perlakuan terhadap benih
yaitu merendam benih dalam larutan metalaksil 800 ppm, suspensi rizobakteri
ST116B, atau larutan ekstrak kentang (PDA) sebagai kontrol. Percobaan ketiga
(rumah kaca) menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor dengan faktor
pertama (pemberian metalaksil atau rizobakteri) tersarang pada faktor kedua
(kondisi tanah yaitu tanah diinokulasi atau tidak diinokulasi P. capsici).
Metalaksil 800 ppm dan isolat rizobakteri ST116B secara in vitro dapat
menghambat pertumbuhan P. capsici. Perlakuan benih dengan isolat rizobakteri
ST116B dapat menurunkan tingkat kejadian penyakit busuk phytophthora dari
61,9% menjadi 9,5%. Perlakuan benih dengan rizobakteri ST116B dengan atau
tanpa perlakuan bibit meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun
dibandingkan kontrol negatif pada kondisi tanah tanpa inokulasi P. capsici.
Artinya, rizobakteri ST116B dapat berperan sebagai antagonis P. capsici
sekaligus PGPR.