Pemanfaatan Cyber Extension Sebagai Media Informasi Pertanian Oleh Penyuluh Di Kabupaten Bogor.
View/ Open
Date
2015Author
Wijaya, Abung Supama
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Boro, Kudang
Metadata
Show full item recordAbstract
Cyber Extension dikembangkan agar penyuluh sebagai agen pembangunan dapat memberikan informasi kepada petani. Berkembang dan melimpahnya sumber informasi yang disediakan oleh Cyber Extension menuntut keterampilan penyuluh dalam melakukan aktivitas pencarian informasi. Kemampuan penyuluh dalam melakukan pencarian informasi ini diduga akan mempengaruhi pemanfaatan Cyber Extension oleh penyuluh pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menjelaskan karakteristik penyuluh, penggunaan media, tahapan pencarian informasi pada Cyber Extension dan pemanfaatan Cyber Extension pada Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor, (2) Menganalisis hubungan karakteristik penyuluh, penggunaan media dengan tahapan pencarian informasi pada Cyber Extension, (3) Menganalisis hubungan antara tahapan pencarian informasi pada Cyber Extension dengan pemanfaatan Cyber Extension pada penyuluh di Kabupaten Bogor. Penelitian ini didesain sebagai penelitian sensus yang bersifat deskriptif korelasional. Penelitian ini dilakukan di 3 BP3K yaitu, BP3K Ciawi, Leuwiliang, dan Ciseeng Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 61 orang penyuluh. Analisis data rank Spearman (rs) digunakan untuk mengetahui hubungan antar peubah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui karakteristik penyuluh pada indikator umur, tingkat kepemilikan media dan motivasi berhubungan nyata dengan tahapan pencarian informasi. Kelancaran penyuluh dalam tahapan pencarian informasi didukung oleh umur, tingkat kepemilikan media dan motivasi penyuluh. Pada indikator umur dan kepemilikan media, hubungan diketahui mempunyai arah negatif. Penggunaan media pada indikator kemampuan penyuluh mengakses internet, ketersediaan sarana akses dan biaya operasional berhubungan sangat nyata dengan tahapan informasi. Kemampuan penyuluh dalam mengakses Cyber Extension tergolong baik, kebanyakan para penyuluh sudah mampu mengoperasikan komputer untuk akses internet, mengakses informasi terbaru, menggunakan email, dan berkomunikasi dengan sesama penyuluh. Ketersediaan sarana untuk akses internet masih dirasakan kurang. Hal ini dikarenakan minimnya fasilitas wifi dan modem untuk mendukung kelancaran mengakses internet. Biaya operasional masih dirasakan kurang, biaya yang sudah ada dianggap kurang merata dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyuluh dalam pencarian informasi melalui internet. Tahapan pencarian informasi pada indikator Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring, dan Extracting berhubungan positif dan nyata dengan pemanfaatan Cyber Extension pada indikator manfaat informasi, kemampuan membangun jejaring sosial dan kemampuan berbagi informasi dan pengetahuan. Kemampuan penyuluh dalam pemanfaatan Cyber Extension akan didukung oleh kelancaran penyuluh dalam menjalankan tahapan pencarian informasi. Saran dalam penelitian ini adalah pemerintah khususnya kementerian pertanian perlu mengadakan pelatihan kepada penyuluh untuk mengakses internet, terutama kepada penyuluh yang telah berusia lebih dari 40 tahun. Hal ini mengingat penyuluh yang berada pada kategori tersebut mencapai jumlah yang cukup banyak khususnya di Kabupaten Bogor. Pengadaan alokasi dana khusus yang lebih besar untuk ketersediaan sarana dan biaya operasional akses internet dianggap perlu. Sosialisasi terkait sumber informasi pemerintah tentang pertanian di lembaga-lembaga pertanian harus lebih ditingkatkan. Aktivitas berbagi informasi hasil pencarian sumber informasi dari penyuluh kepada petani agar lebih ditingkatkan dan diefektifkan, hal ini dikarenakan masih banyak para penyuluh pertanian yang tidak meneruskan informasi yang didapatnya sampai kepada para petani dilapangan.
Collections
- MT - Human Ecology [2189]