Show simple item record

dc.contributor.advisorHaridjaja, Oteng
dc.contributor.advisorGandasasmita, Komarsa
dc.contributor.authorKubangun, Siti Hadjar
dc.date.accessioned2015-04-27T03:41:14Z
dc.date.available2015-04-27T03:41:14Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74853
dc.description.abstractPemanfaatan lahan dapat mengakibatkan proses degradasi, jika melampaui kemampuannya. Hal tersebut jika dibiarkan akan mengakibatkan lahan kritis. Dampak lahan kritis adalah menghasilkan lahan yang mengalami penurunan kualitas sifat-sifat tanah, selain menurunkan fungsi konservasi, produksi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Pengkajian lahan kritis dinilai sangat penting dilakukan untuk kepentingan masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah guna mitigasi bahaya lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memilih parameter lahan kritis, (2) memetakan distribusi dan tingkat bahaya lahan kritis pada skala Meso (menengah), (3) pemodelan spasial perubahan penutupan/penggunaan lahan, untuk memprediksi bahaya lahan kritis ke depan. Berdasarkan tujuan tersebut, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) pemilihan parameter lahan kritis berdasarkan dominasi kriteria dari beberapa dipublikasi oleh peneliti dan lembaga sebelumnya, (2) mengoverlay parameter-parameter lahan kritis tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memperoleh peta lahan kritis (3) pemodelan spasial perubahan lahan dengan metode Artificial Neural Network (ANN). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa parameter terpilih untuk menilai lahan kritis terdiri atas: indeks penutup/penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, dan bahaya erosi. Lahan kritis di daerah penelitian, didominasi oleh tingkat kerusakan kelas sedang. Lahan-lahan yang tergolong kritis di daerah penelitian mencakup daerah dengan kemiringan >25% dengan penutupan/ penggunaan lahan yang telah terkonversi sehingga mengakibatkan tingginya laju erosi. Faktor utama penyebab konversi lahan adalah meningkatnya kepadatan penduduk yang disebabkan oleh tingginya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Selain kepadatan penduduk, kemiringan lereng, jarak dari jalan dan permukiman juga menjadi faktor penyebab konversi lahan. Upaya pemanfaatan lahan sebaiknya didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya berorientasi pada kebutuhan sosial dan ekonomi, namun juga berorientasi pada lingkungan yang berkelanjutan.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcSoil scienceen
dc.subject.ddcLand useen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleModel Spasial Bahaya Lahan Kritis di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumien
dc.subject.keywordArtificial Neural Network (ANN)en
dc.subject.keywordbahaya lahan kritisen
dc.subject.keywordmitigasien
dc.subject.keywordmodel spasialen
dc.subject.keywordSIGen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record