Strategi Penyediaan Bahan Baku Daun Nenas Untuk Menunjang Industri Pemintalan Benang
View/ Open
Date
2014Author
Purwati, Riantika
Arkeman, Yandra
Sunarti, Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan daun nenas di Indonesia saat ini memiliki potensi lahan sebesar 61 277 ha yang setara bobot daun nenas sebesar 1 838 280 ton. Limbah daun nenas memiliki nilai tambah untuk dikembangkan menjadi bahan baku benang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peluang bisnis pendirian industri serat staple dan industri pemintalan benang di Indonesia dan merancang strategi penyediaan serat daun nenas. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara. Penentuan strategi menggunakan metode Fuzzy Analytical Hirearchy Process. Skenario pertama yaitu industri pengolah serat staple, memiliki nilai NPV positif sebesar Rp 7 247 415 037; nilai IRR 80%; dan nilai Net B/C 1.08. Skenario kedua yaitu industri pemintalan benang berbahan baku serat staple daun nenas, menunjukkan NPV bernilai positif sebesar Rp 3 447 238 432; nilai IRR 48%, nilai Net B/C 1.07. Kedua skenario dinyatakan layak untuk dijalankan. Strategi operasional yang terpilih adalah subsidi benih dan pupuk untuk memaksimalkan produksi daun nenas; dan kemitraan dengan perusahaan swaata untuk memaksimalkan keuntungan.