Kualitas Pupuk Cair dari Limbah Mono Sodium Glutamat (MSG) dengan Penambahan Sumber Fosfor Organik dan Anorganik serta Mikroorganisme Potensial Tanah
Abstract
Pemanfaatan limbah mono sodium glutamat (MSG) sebagai hasil dari proses pembuatan penyedap masakan MSG dapat digunakan sebagai pupuk. Pengkayaan (enrichment) limbah MSG dapat dilakukan dengan menambahkan sumber bahan yang mengandung hara tinggi agar kualitas dari limbah MSG dapat meningkat. Formulasi penghitungan komposisi dari setiap bahan yang akan digunakan dihitung terlebih dahulu agar memenuhi standar SNI 02-4958-1999. Standar SNI pupuk cair sisa proses asam amino total kandungan nitrogen minimal 4,0%, bahan organik minimal 8%, dan nilai pH sebesar 5,5-6,5. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pupuk cair dari limbah MSG dengan penambahan sumber fosfor organik dan anorganik serta mikroorganisme potensial tanah. Materi penelitian yang digunakan adalah cairan limbah MSG, larutan NaOH dan KOH, cairan HNO3, larutan tepung tulang dan guano, cairan asam fosfat, larutan SP18 dan aquades. Bahan tambahan yang digunakan dalam penelitian adalah mikroorganisme potensial tanah (MPT) berupa Rhizobium, Azospirillum, mikroba pelarut fosfat dan EM4. Pelaksanaan penelitian terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap peningkatan kualitas cairan limbah MSG dan penambahan MPT. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan masing-masing tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol, asam fosfat, guano, SP18 dan tepung tulang. Peubah yang diamati adalah nilai pH, nitrogen, fosfor, kalium dan c-organik. Data dilakukan uji asumsi, yaitu uji kenormalan, keaditifan, kehomogenan dan kebebasan galat. Apabila semua memenuhi asumsi tersebut maka dianalisis ragam (ANOVA). Jika hasil analisis ragam berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan nilai pH mengalami peningkatan yang nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol. Penambahan larutan KOH dan NaOH yang meningkatkan nilai pH. Kandungan nitrogen dari pupuk cair ini mengalami penurunan yang diakibatkan oleh penambahan volume pupuk cair yang berasal dari sumber bahan lain. Kandungan fosfor mengalami peningkatan akibat penambahan sumber bahan fosfor baik organik maupun anorganik. Hasil penelitian juga memperlihatkan penurunan kalium dan c-organik akibat proses aerasi dan terjadinya penguapan. Penelitian ini meningkatkan nilai pH, fosfor dan kalium tetapi menurunkan nilai kalium dan c-organik. Nilai kandungan pupuk cair yang tertinggi dari keempat perlakuan adalah asam fosfat. Limbah MSG yang diperkaya dengan menambahkan MPT menurunkan nilai kandungan pupuk cair dibandingkan dengan limbah MSG tanpa MPT.