Substitution of Pennisetum purpureum Leaf with Corn Husk and Sweet Potato Waste as a Pellet Form in Performance Local Male Rabbit
Substitusi Daun Rumput Gajah dengan Klobot Jagung dan Limbah Ubi Jalar dalam Ransum Bentuk Pellet terhadap Performa Kelinci Lokal Jantan
Abstract
The purpose of this study was to compared the performance of local male rabbits feed as a pellet form which were combined corn husk and sweet potato waste to substitute Pennisetum purpureum leaf. Completely randomize design was used with 4 treatments and 4 replications. The experiment were: R0 (18% Pennisetum purpureum leaf + 82% concentrate), R1 (12% Pennisetum purpureum leaf + 3% corn husk + 3% sweet potato waste + 82% concentrate), R2 (6% Pennisetum purpureum leaf + 6% corn husk + 6% sweet potato waste + 82% concentrate), R3 (9% corn husk + 9% sweet potato waste + 82% concentrate). Data were analysed by ANOVA (analysis of variance) and the differences among treatments were tested using Duncan Test (Steel and Torie. 1993). The parameters observed dry matter intake, intake need for dry matter, daily weight gain, feed efficiency and economic value. The results showed that the treatments significantly affected on daily weight gain and feed efficiency. Pellet R3 (9% corn husk + 9% sweet potato waste + 82% concentrate) could substitued Pennisetum purpureum leaf without decreased their performance. Peternak kelinci umumnya memberikan pakan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan berupa rumput yang diberikan pada ternak kelinci penggunaannya bersaing dengan ternak ruminansia, selain itu konsentrat yang dijual di pasaran harganya relatif mahal. Pakan dengan kandungan nutrisi yang tepat dan berkualitas dibutuhkan dalam menggantikan hijauan rumput yang umumnya diberikan untuk kelinci. Pakan komplit dengan kandungan nutrisi yang baik dan harga ekonomis sangat diperlukan. Pemberian pakan dalam bentuk pellet sebaiknya dilakukan agar tidak ada seleksi antara bahan baku yang berbeda, selain itu pemberian pakan dalam bentuk pellet memiliki palatabilitas yang tinggi sehingga menghasilkan performa yang baik pada ternak kelinci (Maertens, 2010). Ketersediaan klobot jagung dan limbah ubi jalar yang cukup banyak merupakan suatu potensi dalam menggantikan rumput. Klobot jagung dengan kandungan serat yang tinggi dapat dijadikan sebagai sumber serat, untuk memenuhi kebutuhan protein maka dikombinasikan dengan limbah ubi jalar. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan performa kelinci lokal jantan yang diberi pakan komplit bentuk pellet mengandung klobot jagung dan limbah ubi jalar yang mensubstitusi daun rumput gajah.