Show simple item record

dc.contributor.advisorShafruddin, Dadang
dc.contributor.advisorDiatin, Iis
dc.contributor.authorWitjaksono, Adi
dc.date.accessioned2012-09-10T02:56:57Z
dc.date.available2012-09-10T02:56:57Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57120
dc.description.abstractIkan lele merupakan komoditas yang memiliki prospek pasar yang cerah. Aplikasi teknik pendederan yang relatif sederhana memungkinkan penerapan teknologi pendederan pada lahan sempit yang memiliki produktivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketinggian media pemeliharaan yang optimal dan paling efisien diantara ketinggian air 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm pada produksi benih ikan lele dengan kisaran panjang tubuh 0,89 cm melalui kajian kelangsungan hidup, pertumbuhan dan aspek ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2009 di Cibanteng Farm Bogor Barat, pengambilan data penunjang dilaksanakan di Bagian Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur serta Bagian Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih lele Sangkuriang dengan panjang rata-rata 0,89±0,06 cm dan bobot rata-rata 0,01±0,005 gram, berasal dari pemijahan induk keluaran BBPBAT Sukabumi. Untuk pemeliharaan benih lele digunakan akuarium berukuran 90 cm x 40 cm x 35 cm dengan volume air yang disetting sesuai perlakuan ketinggian air tersusun bertingkat pada rak. Suplai air bersumber dari air sumur yang diendapkan sekitar 24 jam pada bak terpal tertutup dengan kapasitas 5000 liter. Setiap akuarium diberi aerasi yang bersumber dari blower yang dihubungkan dengan pipa dan selang aerasi. Benih dipelihara dengan kepadatan 40 ekor/L. Pakan yang diberikan berupa cacing sutra (Tubifex sp.) yang dicacah halus, pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari secara at satiation (sekenyangnya). Pada perlakuan ketinggian air 15 cm, 20cm, 25 cm, dan 30 cm masingmasing diperoleh laju pertumbuhan bobot harian sebesar 21,09±0,535%, 21,47±0,979%, 21,48+0,435% dan 22,04+1,422%; pertumbuhan panjang mutlak sebesar 1,63 cm, 1,68 cm, 1,72 cm dan 1,83 cm; derajat kelangsungan hidup sebesar 86,14 ± 6,68%, 82,49 ± 12,17%, 88,71 ± 7,37%, dan 91,97± 5,81%; nilai koefisien keragaman panjang sebesar 7,31 ± 2,04%, 4,14 ± 1,33%, 5,59 ± 1,56% dan 6,47± 2,13%; nilai FCR sebesar 1,11 ± 0,12, 1,16 ± 0,10, 1,19 ± 0,05 dan 1,28± 0,12; keuntungan senilai Rp 4.347.076,64, Rp 7.180.756,00, Rp. 10.847.586,08 dan Rp14.006.228,00; R/C seniliai 1,44, 1,60, 1,76, dan 1,85. BEP (Rp) senilai Rp 7.559.330,1, Rp 7.756.112,1, Rp 7.688.439,4 dan Rp 7.786.013,2; BEP (unit) sebesar 188.983 ekor, 193.903 ekor, 192.211 ekor, dan 210.167 ekor; serta payback period (PP) selama 2,44 tahun, 1,59 tahun, 0,92 tahun dan 0,71 tahun. Ketinggian media air tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, derajat kelangsungan hidup dan koefisien keragaman dan feed convertion rates (FCR) (p>0,05). Pada percobaan ini, kualitas air selama percobaan berada dalam kisaran optimum bagi pertumbuhan benih ikan lele Sangkuriang. Untuk tujuan produksi sebaiknya dilakukan pendederan ikan lele dengan ketinggian air 30 cm dengan kepadatan ikan 40 ekor/L karena secara ekonomi lebih menguntungkan.en
dc.publisherIPB ( Bogor Agricultural University )
dc.titleKinerja Produksi Pendederan Lele Sangkuriang Clarias sp. Melalui Penerapan Teknologi Ketinggian Media Air 15 Cm, 20 Cm, 25 Cm, dan 30 Cmen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record