Pengaruh Sumber Klaster dan Pemupukan P terhadap Produksi dan Viabilitas Benih Bayam (Amaranthus spp.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sumber klaster, pemupukan fosfor dan interaksinya terhadap produksi dan viabilitas benih bayam (Amaranthus spp.). Penelitian ini terbagi dua bagian percobaan. Percobaan 1 menggunakan benih bayam varietas Kakap Putih dan percobaan II menggunakan benih bayam varietas Raja Merah yang diperoleh dari BaIai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), dengan 2 faktor yang diulang 3 kali. Sebagai petak utama adalah 5 taraf pumupukan fosfor dengan dosis 0 kg P2O5/ha, 45 kg P2O5/ha. 90 kg P2O5/ha. 135 kg P2O5/ha dan 180 kg P2O5/ha Sedangkan sebagai anak petaknya adaIah 2 taraf sumber klaster yaitu terminaI dan aksilar. Pada percobaan I, sumber klaster memberikan pengaruh sangat nyata terhadap peubah panjang klaster, jumlah klaster per tanaman dan bobot klaster per tanaman serta memberikan pengaruh nyata pada peubah bobot benib per tanaman. Sumber klaster bagian terminaI memiljki ukuran klaster yang nyata lebih panjang dibandingkan dengan klaster bagian aksilar. Panjang klaster dengan Sumber klaster terminaI 12.85 cm, sedangkan panjang klaster dengan sumber klaster aksilar 6.58 cm. Jumlah klaster per tanaman yang terbentuk pada sumber klaster aksilar memiliki jumlah yang nyata lebih banyak dibandingkan dengan sumber klaster terminalnya. Jumlah klaster per tanaman yang diperoleh pada sumber klaster aksilar sebesar 88.70 klaster/tanaman, sedangkan jumlah klaster per tanaman yang diperoleh pada sumber klaster terminalnya sebesar 9.10 klaster/tanaman. Bobot klaster per tanaman yang dihasiIkan pada sumber klaster aksilar memiliki bobot yang nyata lebih berat djbandingkan dengan sumber klaster terminalnya. Bobot klaster per tanaman yang diperoleh pada sumber klaster aksiIar sebesar 48.27 g/tanaman, sedangkan bobot klaster per tanaman pada sumber klaster terminalnya sebesar 17.08 g/tanaman Begitu pula dengan peubah bobot benih per tanaman, bobot yang dihasilkan pada sumber klaster aksilar memliki bobot yang nyata lebih berat dibandingkan dengan sumber klaster terminaI. Bobot benih per tanaman yang dihasilkan pada sumber klaster aksilar sebesar 9.81 g/tanaman, sedangkan bobot benih per lanaman pada sumber klaster terminaInya adalah 5.83 g/tanaman Sedangkan perlakuan dosis P2O5 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua peubab yang diamati.
Collections
- UT - Plant Protection [2335]