tudi Potensi Kompetisi beberapa Aksesi Gulma Jajagoan (Echinochloa crus-galli L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Hibrida.
Abstract
E. crus-galli merupakan gulma utama pertanaman padi yang memiliki adaptasi luas pada kondisi lingkungan beragam. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi kompetisi beberapa aksesi gulma E. crus-galli pada beberapa tingkat populasi terhadap pertumbuhan dan produksi padi hibrida. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (split-plot design) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Petak utama terdiri atas tiga aksesi gulma E. crus-galli yaitu Karawang (07o07.789’ S 107o 33.749’ E), Sukabumi (06o 50.479’ S 106o 49.292’ E), dan Pangalengan (06o 17.690’ S 107o 20.320’ E). Anak petak terdiri atas populasi E. crus-galli, yaitu 0, 4, 8, dan 12 gulma E. crus-galli per m2. Dengan demikian terdapat 36 satuan percobaan, setiap satuan percobaan berupa petakan berukuran 4 m x 5 m. Hasil penelitian menunjukkan aksesi gulma E. crus-galli berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi padi hibrida yaitu pada peubah jumlah anakan, jumlah daun, dan panjang akar, ILD, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, gabah kering panen dan gabah kering giling tanaman padi hibrida. Aksesi gulma E. crus-galli Karawang memiliki daya kompetisi yang lebih kuat dibandingkan dengan aksesi Sukabumi dan Pangalengan dalam menekan jumlah anakan tanaman padi hibrida umur 3, 5, dan 6 MST, jumlah daun umur 6 MST, dan panjang akar tanaman padi hibrida umur 8 MST. Hal ini diduga bahwa aksesi gulma E. crus-galli Karawang lebih mampu beradaptasi pada keadaan lingkungan, terutama dalam hal perbedaan besarnya ketinggian asal aksesi terhadap tempat lokasi percobaan dibandingkan aksesi Sukabumi dan Pangalengan. Kepadatan populasi gulma E. crus-galli per m2 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi hibrida, terutama pada peubah jumlah anakan, jumlah daun, panjang akar, ILD, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, gabah isi, persen biji hampa per malai, gabah kering panen dan gabah kering giling. Semakin tinggi populasi gulma E. crus-galli, pengaruh kompetisi terhadap tanaman padi semakin besar. Keberadaan mulai 4 gulma E. crus-galli per m2 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi hibrida. Pada pengamatan 7 MST populasi 4 E. crus-galli per m2 nyata menurunkan jumlah anakan tanaman padi hibrida hingga 16.6%; populasi 8 gulma E. crus-galli per m2 menekan hingga 26.9%, sedangkan populasi 12 gulma E.crus-galli per m2 menurunkan jumlah anakan tanaman padi hibrida hingga 37.4%. Populasi 4 dan 8 gulma E. crus-galli per m2 menurunkan hasil GKP padi hibrida sebesar 44.7% hingga 51.7%, dan populasi gulma 12 E. crus-galli per m2 menurunkan hasil GKP padi hibrida sebesar 59.0%. Interaksi antara aksesi dan populasi gulma E. crus-galli nyata mempengaruhi peubah tinggi, bobot kering tajuk dan akar, kepadatan malai dan bobot 1 000 butir tanaman padi hibrida. Aksesi gulma E. crus-galli Sukabumi dengan populasi 12 per m2 pada pertanaman padi hibrida menurunkan bobot tajuk tanaman padi hibrida paling besar yakni sebesar 76.6% dibandingkan dengan kontrol. Aksesi gulma E. crus-galli Karawang dengan populasi 12 per m2 menekan kepadatan malai sebesar 32.2%. Aksesi gulma E. crus-galli Pangalengan dengan populasi 12 per m2 menurunkan bobot 1 000 butir sebesar 10.0% dibandingkan dengan kontrol.