Fortifikasi Perekat Likuida Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Melamin Formaldehid Untuk Perekat Papan Partikel
Abstract
Penelitian tentang pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit untuk dijadikan produk yang mempunyai nilai ekonomi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Mahyudan (2000), Setiawan (2004), dan Jatmiko (2005). Penelitian yang lainnya dengan memanfaatkan limbah dijadikan sebagai kompos, biogas, energi dari serat, cangkang dan batang kelapa sawit, enzim dari serat, biokonversi limbah padat menjadi asam glutamat, produksi hardboard, pulp dan kertas, pupuk kalium dan sebagainya. Alternatif lain dari pemanfaatan TKKS adalah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku perekat dan papan partikel. Dalam penelitian ini menggunakan fortifikasi dengan melamin formaldehid untuk meningkatkan kualitas papan partikel tandan kosong kelapa sawit karena pada penelitian oleh Masri (2005), perekat likuida dari tandan kosong kelapa sawit yang dihasilkan belum memenuhi standar. Sehingga diharapkan perekat melamin formaldehid dapat mengurangi kelemahan perekat likuida terutama dalam aplikasinya. Papan partikel TKKS dibuat dari serbuk ukuran 20-40 mesh dengan perlakuan tanpa perendaman, perendaman 6 jam dan 12 jam dengan perekat likuida TKKS dan melamin formaldehid yang kadarnya 15 % dari berat kering oven partikel. Besarnya fortifikasi melamin formaldehid adalah sebesar 5 % dan 10 %. Papan partikel berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dengan kerapatan sasaran 0,60 g/cm3,pengempaan panas dilakukan pada tekanan 20 kgf/cm2 dengan suhu 160°C selama 10 menit. Kemudian dilakukan pengujian sifat fisis, sifat mekanis dan emisi formaldehida dengan mengacu standarJISA 5908-1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan yang terbaik berdasarkan hasil uji lanjut Tukey dan hasil yang terbaik dari masing-masing sifat fisis dan mekanis papan partikel adalah pada perlakuan perendaman partikel 6 jam dan fortifikasi MF 10 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan partikel yang dihasilkan pada perlakuan tersebut memiliki nilai rataan sebagai berikut : kerapatan 0,67 g/cm3, kadar air 10,74 %, daya serap air 61,77 %; pengembangan tebal 14,91 %; MOE 3628 kg/cm2; MOR 64,41 kg/cm2; internal bond 1,98 kg/cm2; dan kuat pegang sekrup 12, 92 kg/cm2. Perendaman partikel berpengaruh terhadap kerapatan, kadar air, MOR, kuat pegang sekrup, daya serap air dan internal bond. Fortifikasi Melamin formaldehid hanya berpengaruh pada daya serap air. Interaksi antar perendaman dan fortifikasi Melamin formaldehid hanya berpengaruh terhadap internal bond dan MOR.
Collections
- UT - Forest Products [1373]