Uji coba perangkap plastik di perairan teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat
Abstract
Beragam alat penangkapan ikan dioperasikan oleh nelayan Palabuhanratu untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis, demersal, dan karang. Jenis alat penangkap ikan pelagis diantaranya payang, gillnet, dan pancing. Untuk menangkap ikan demersal digunakan pancing, perangkap, trammel net, dan gillnet. Adapun untuk menangkap ikan karang dipakai perangkap. Perangkap merupakan satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan. Tujuan penangkapannya umumnya berupa organisme non ikan. Material pembentuknya berupa besi, kawat, dan jaring. Kelemahannya, pembuatannya sulit, harga material mahal, dan usia pakai perangkap tidak terlalu lama. Oleh sebab itu dibutuhkan perangkap yang kuat, murah, dan tahan lama. Solusinya adalah perangkap plastik, karena harga materialnya relatif murah, mudah dalam pembuatan, usia pakai lebih lama, dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan untuk menentukan jenis umpan yang sesuai (ikan cucut dan tembang), bentuk perangkap (persegi, kubah, dan trapesium), dan komposisi hasil tangkapan. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan analisis data secara deskriptif komparatif. Hasil percobaan menunjukkan ketersediaaan sumberdaya keong dan rajungan cukup melimpah di Palabuhanratu. Perangkap plastik menangkap 3 kelompok organisme tangkapan, yaitu keong, rajungan, dan ikan. Kelompok keong terdiri atas 3 spesies, yaitu Portunus sanguinolentus, Portunus pelagicus, dan Charybdis feriatus. Kelompok keong meliputi 4 spesies, yaitu Collumella testudine, Oliva spp, Murex sp dan keong macan (Babylonia spirata). Adapun kelompok ikan hanya terdiri atas 2 spesies, masing-masing adalah ikan kerong-kerong (Therapon spp) dan kuwe (Gnathanodon spp). Untuk kepentingan penangkapan keong dapat digunakan perangkap berbentuk trapesium dengan umpan ikan tembang, sedangkan untuk menangkap rajungan digunakan perangkap berbentuk kubah dengan umpan cucut.