dc.description.abstract | Jagung merupakan bahan pangan penting kedua setelah padi. Selain sebagai pangan dan makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia, jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan maupun untuk bio-ethanol, sehingga kebutuhan akan jagung sangat besar. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan produksi jagung baik secara kuantitas, kualitas, dan ramah lingkungan atau berkelanjutan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan upaya-upaya yang efektif dalam sistem budidayanya seperti penggunaan pupuk secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas pupuk NPK Super HIS pada tanaman jagung varietas Bisma terhadap parameter produksi dan kadar hara tanaman jagung pada tanah Ultisol, Cijayanti, Bogor. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2009, di Parungaleng, Cijayanti, Bogor dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan terdiri dari kontrol (P0), dosis konvensional (P1), dan empat dosis pupuk NPK Super HIS. Empat dosis NPK Super HIS sebagai berikut : 25% dari dosis konvensional (P2), 50% dari dosis konvensional (P3), 75% dari dosis konvensional (P4), 100% dari dosis konvensional (P5). Pengamatan meliputi waktu berbunga, hasil panen (panen dengan klobot, panen tanpa klobot dan pipilan kering) dan kadar hara dalam tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan pupuk NPK Super HIS berpengaruh sangat nyata terhadap pipilan kering tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panen dengan klobot dan panen tanpa klobot terhadap konvensional. Meskipun tidak berbeda nyata, pada panen dengan klobot dan 3 panen tanpa klobot tetapi hasil produksinya lebih tinggi dibandingkan perlakuan konvensional. Dari semua perlakuan pemupukan ini, penggunaan pupuk NPK Super HIS dengan kisaran dosis 25%-100% dari dosis konvensional, mampu menghasilkan produksi yang lebih tinggi dari dosis konvensional. Nilai RAE (Relatif of Agronomical Effectiveness) yang tertinggi terlihat pada perlakuan P4 (258.82%) dan nilai R/C ratio (Revenue/Cost Ratio) yang tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan P3 (1.75). Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Super HIS lebih efektif dan lebih layak dibandingkan dengan perlakuan konvensional. Hal ini disebabkan oleh adanya tambahan bahan humik (humic substances) yang dikandung oleh pupuk ini. Dimana humic substances ini mengandung asam humik yang dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. | id |