Show simple item record

dc.contributor.authorFatima, R. Aliya S.
dc.date.accessioned2010-05-17T09:04:20Z
dc.date.available2010-05-17T09:04:20Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22574
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari lenologi bunga, buah dan biji salak Pondoh serta menentukan indeks kemasakan buah dan biji salak Pondoh. Pengamatan lapang pada penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Salak Baranangsiang, sedangkan pengamatanlaboratorium dilakukan di Laboratorium IImu dan Teknologi Benih Baranangsiang Jurusan Budi Oaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Keseluruhan penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret 1997 sampai dengan bulan Pebruari 1998. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap, tahap pertama mengamati lenologi bunga dan buah dan tahap kedua menentukan indeks kemasakan buah dan biji salak Pondoh. Rancangan percobaan yang digunakan pada penentuan indeks kemasakan buah dan biji adalah Rancangan Acak Kelompok satu laktor, yaitu umur panen. Faktor umur panen terdiri dari 4 stadia, yaitu A=5 bulan sesudah penyerbukan (BSP), B=5.5 BSP, C=6 BSP dan 0=6.5 BSP. Terdapat 4 perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga ada 12 satuan percobaan. Pengamatan lenologi bunga dan buah dilakukan dengan cara menentukan beberapa stadia perkembangan bunga dan buah berdasarkan umur setelah bunga muncul. Penentuan indeks kemasakan buah dan biji dilakukan dengan memanen buah salak pada beberapa stadia kemasakan buah. Indeks kemasakan buah ditentukan melalui uji organoleptik dengan tolak ukur penampilan fisik dan rasa buah salak Pondoh dan uji ketahanan buah terhadap pembusukan. Sedangkan indeks kemasakan biji tolok ukur yang digunakan adalah daya berkecambah, kecepatan tumbuh, kadar air benih dan berat kering kecambah normal. Bunga salak Pondoh memerlukan waktu yang eukup lama untuk berkembang, yaitu sekitar 99-123 hari. Ukuran tongkol bervariasi dari 4-7 em, sedangkan jumlah bunga yang ferti pertongkol paling sedikit 8 dan paling banyak 48 buah per tongkoL Jumlah tongkol per tandan berkisar antara 2-6 buah. Stigma yang meneapai masa reseptif mempunyai eiri-eiri antara lain warn a stigma merah jambu, stigma telah membuka penuh, papila tegak, terdapat eairan sekresi pad a permukaan stigma dan mengeluarkan aroma yang khas. Masa reseptif stigma ini dieapai pada satu han setelah bunga mekar. Musim sangat mempengaruhi periode stigma reseptif, pad a musim hujan (April-Juni 1997) berlangsung selama dua han sedangkan pada musim kemarau (Juli-Agustus 1997) hanya satu hari saja. Sedangkan persentase pembentukan buah pada 19 minggu setelah penyerbukan (MSP) untuk periode April-Juni 1997 rata-rata 3.6% dan 14.1% pada Juli-Agustus 1997. Buah mulai dapat dipanen pad a umur 5 SSP, tetapi yang paling disukai responden adalah buah yang dipanen pada umur 6.5 SSP. Selain itu buah umur 6.5 SSP paling tinggi persentase buah yang tahan pembusukan. Suah salak masih baik penampilannya pada umur 15 hari sesudah panen, walaupun daging buah sedikit lembek, kulit mengering sehinggga sulit dikupas dan pada beberapa bagian buah agak keeoklatan. Hasil pengujian daya berkeeambah, keeepatan tumbuh, kadar air dan berat kering kecambah normal menunjukkan bahwa benih salak meneapai masak fisiologis pada umur panen 5.5 SSP, karena pada 5.5 SSP tolok ukur tersebut meneapai maksimum keeuali kadar air yang meneapai nilai minimum. Peri ode pengamatan pada uji daya berkeeambah salak Pondoh adalah 48 hari sesudah tanam (HST) untuk pengamatan pertama dan 68 HST untuk pengamatan kedua.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleFenologi dan Indeks Kemasakan Buah dan Biji Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertner) Voss. var. Zalacca)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record