Show simple item record

dc.contributor.authorAspriansyah
dc.date.accessioned2010-05-08T06:27:16Z
dc.date.available2010-05-08T06:27:16Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16336
dc.description.abstractPenyaradan kayu dihutan rawa dilakukan dengan menggunakan sistem kuda-kuda, dimana kayu yang akan disarad diletakkan pada alat yang terhuat dari kayu yang disebut ongkak, kelnudian ditarik dengan tenaga manusia di atas jalan re1 kayu terbuat dari batang-batang kayu berdiameter 5 cnl-10 cm dengan struktur jalan terdiri dari cim, ciln plong dan galang. Alat sarad ongkak memiliki panjang 3-4 m dengan jarak antar sisi kayunya + 40 cm. Sisteni mantial yang melibatkan sepenullnya tenaga ~nanusia, dimana penyaradan dengan siste~n kuda-kuda (ongkak) ini melibatkan 6-10 orang pekerja tiap regu, pekerja penyarad dikontrak selarna 6 (enanl) bulan dari penduduk sekitar pemsahaan dan juga para pendatang. Kelompok pekerja dipimpin oleh satu orang ketua kelompok yang mengkoordinir rata-rata 5 regu dala~n satu petak tehang. Ukuran ongkak yang digunakan dalam kegiatan penyaradan melniliki adalah panjang 3-4 111 dengan tebal kayu untuk ongkak 8-15 cm, kayu yang digunakan untuk ongkak merupakan kayu dengan berat jenis tinggi (21.00) yang didapat di sekitar lokasi penyaradan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEvaluasi Gejala Kelelahan Pekerja Penyaradan Sistem Kuda-Kuda (Studi Kasus di Areal HPH PT. Yos Raya Timber, Propinsi Riau)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record