Pengaruh Kelekatan Ibu-Anak, Lingkungan Literasi Keluarga, dan Perilaku Tangkap Layar Terhadap Kebiasaan Membaca Generasi Alfa

Abstract

Membaca buku kerap kali dianggap sebagai salah satu kegiatan literasi yang membosankan. Masyarakat Indonesia telah dikenal dengan literasi yang rendah dari waktu ke waktu, tidak terbangunnya kebiasaan membaca sejak dini menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Padahal penting sekali untuk memiliki kebiasaan membaca yang baik demi menunjang berbagai aspek kehidupan. Saat ini masyarakat Indonesia dan dunia dipenuhi oleh Generasi Alfa, mereka yang lahir pada tahun 2010-2025. Populasi Generasi Alfa diduga akan menjadi populasi manusia terbanyak pada tahun 2025 mendatang. Generasi Alfa memiliki ciri khas yang lekat dengan teknologi sejak mereka lahir. Keakraban Generasi Alfa dengan gawai dan aplikasi digital dapat memungkinkan kurangnya ketertarikan Generasi Alfa pada membangun kebiasaan membaca buku fisik.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan ibu-anak, lingkungan literasi keluarga, dan Perilaku Tangkap Layar terhadap kebiasaan membaca Generasi Alfa. Penelitian ini menggunakan desain eksplanatori dengan memanfaatkan kuesioner untuk mengumpulkan data dari siswa/i di sekolah terpilih di DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2024 dan melibatkan 490 remaja dari empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Jakarta Timur. Data yang diambil adalah karakteristik remaja, karakteristik orang tua, kelekatan ibu-anak, lingkungan literasi keluarga, Perilaku Tangkap Layar, dan kebiasaan membaca. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji deskriptif dan uji inferensia (uji korelasi, structural equation modelling/SEM).

Rata-rata usia remaja yang terlibat dalam penelitian ini adalah 13 tahun (min-maks=12-14 tahun), sebanyak 51,6 persen terdiri dari remaja laki-laki, dan 48,4 persen remaja perempuan. Rata-rata usia ayah adalah 47,22 tahun dan 77,8 persen terkategori dewasa madya. Rata-rata usia ibu adalah 43,26 tahun dan 64,5 persen terkatehori dewasa madya. Proporsi terbesar dalam pendidikan ayah adalah SMA (50,4%) dan ibu lulusan SMA (51,4%). Proporsi terbesar pekerjaan ayah adalah pegawai swasta (31,6%) dan ibu sebagai Ibu Rumah Tangga (51,8%). Sebanyak 31 persen pendapatan ayah berada pada angka Rp2.450.000-Rp4.900.000 dan 61,4 persen ibu tidak memiliki penghasilan. Sebanyak 49,5 persen remaja berasal dari keluarga dengan 5-7 orang anggota keluarga (keluarga sedang).

Dilihat dari indeks total, proporsi kelekatan ibu-anak pada remaja Generasi Alfa adalah sedang. Sementara itu lingkungan literasi keluarga, Perilaku Tangkap Layar dan kebiasaan membaca pada remaja Generasi Alfa adalah rendah. Dilihat dari uji korelasi antara karakteristik remaja dan orang tua terhadap seluruh variabel, didapatkan bahwa jenis kelamin remaja berkorelasi dengan lingkungan literasi keluarga dan kebiasaan membaca. Sedangkan jenjang pendidikan remaja berkorelasi dengan Perilaku Tangkap Layar dan kebiasaan membaca. Sementara itu pendidikan terakhir ayah memiliki korelasi positif terhadap lingkungan literasi keluarga. Pendidikan terakhir ibu memiliki korelasi positif terhadap seluruh variabel kecuali Perilaku Tangkap Layar. Pekerjaan ayah juga memiliki korelasi yang negatif dengan kelekatan ibu-anak. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa kelekatan ibu-anak tidak tidak memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap kebiasaan membaca Generasi Alfa. Sedangkan lingkungan literasi keluarga dan Perilaku Tangkap Layar memberikan pengaruh signifikan terhadap kebiasaan membaca Generasi Alfa. Kelekatan ibu-anak baru memberikan pengaruh terhadap kebiasaan membaca Generasi Alfa jika dimoderatori oleh lingkungan literasi keluarga. Pada penelitian ini lingkungan literasi keluarga menjadi faktor terbesar yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebiasaan membaca Generasi Alfa.

Lingkungan literasi keluarga memiliki pengaruh terbesar terhadap kebiasaan membaca Generasi Alfa pada model yang telah diajukan. Oleh karena itu, pembentukan lingkungan literasi dalam keluarga perlu menjadi sorotan bagi para orang tua yang memiliki anak-anak hingga remaja Generasi Alfa agar kebiasaan membaca buku fisik terus dilakukan di era teknologi digital saat ini. Bagi orang tua penting untuk mengetahui formulasi lingkungan literasi yang tepat untuk dibangun di rumah. Bagi praktisi dan pegiat literasi, penting untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya membaca sejak dini. Bagi pemerintah terutama kementrian pendidikan dan kebudayaan, penting untuk menerapkan aturan dan kebijakan tentang penerapan literasi di keluarga dan masyarakat. Penelitian berikutnya bisa menggali lebih dalam terkait model-model lingkungan literasi keluarga yang efektif untuk menghasilkan individu manusia yang literat.

Reading books is often considered a boring literacy activity. Indonesian society has been known to have low literacy over time, not building the habit of reading from an early age is one of the causes of Indonesia's low interest in reading. In fact, it is very important to have a good reading habit to support various aspects of life. Currently, Indonesia and the world are filled with the Alpha Generation, those born in 2010-2025. The Alpha Generation population is expected to become the largest human population by 2025. The Alpha Generation has been characterized by being attached to technology since they were born. The Alpha Generation's familiarity with gadgets and digital applications can enable their lack of interest in building the habit of reading physical books.

This study generally aims to analyze the influence of mother-child attachment, family literacy environment, and screen time on the reading habits of the Alpha Generation. This study used an explanatory design by utilizing a questionnaire to collect data from students in selected schools in DKI Jakarta. Data was collected in January 2024 and involved 490 adolescents from four public junior high schools in East Jakarta. Data collected included adolescent characteristics, parent characteristics, mother-child attachment, family literacy environment, screen time, and reading habits. The collected data were analyzed using descriptive and inferential tests (correlation test, structural equation modeling/SEM).

The average age of the adolescents involved in this study was 13 years (min- max=12-14 years), with 51.6 percent consisting of adolescent boys and 48.4 percent of adolescent girls. The average age of fathers was 47.22 years and 77.8 percent were categorized as middle adults. The average age of the mothers was 43.26 years and 64.5 percent were categorized as middle adulthood. The largest proportion of fathers had a high school education (50.4%) and mothers had a high school education (51.4%). The largest proportion of fathers' occupations were private employees (31.6%) and mothers were housewives (51.8%). Thirty-one percent of fathers' income was between IDR2,450,000 and IDR4,900,000 and 61.4 percent of mothers had no income. 49.5 percent of adolescents came from families with 5-7 family members (medium family).

Judging from the total index, the proportion of mother-child attachment among Alpha Generation adolescents is moderate. Meanwhile, the family literacy environment, screen time and reading habits of Alpha Generation adolescents are low. Looking at the correlation test between adolescent and parent characteristics and all variables, it was found that adolescent gender was correlated with family literacy environment and reading habits. Meanwhile, adolescents' education level is correlated with screen time and reading habits. Meanwhile, father's latest education had a positive correlation with family literacy environment. Mother's latest education has a positive correlation with all variables except screen time. Father's occupation also had a negative correlation with mother-child attachment.

The results of SEM analysis show that mother-child attachment does not have a significant direct influence on the reading habits of the Alpha Generation. Meanwhile, family literacy environment and screen time have a significant influence on the reading habits of the Alpha Generation. Mother-child attachment only influences the reading habits of the Alpha Generation when moderated by the family literacy environment. In this study, the family literacy environment is the biggest factor that influences the improvement of the Alpha Generation's reading habits.

The family literacy environment has the greatest influence on the reading habits of the Alpha Generation in the proposed model. Therefore, the formation of a literacy environment in the family needs to be a highlight for parents who have children to adolescents of the Alpha Generation so that the habit of reading physical books continues to be carried out in the current era of digital technology. It is important for parents to know the right literacy environment formulation to build at home. For literacy practitioners and activists, it is important to continue to educate the public about the importance of reading from an early age. For the government, especially the Ministry of Education and Culture, it is important to implement rules and policies on the implementation of literacy in families and communities. Future research can dig deeper into effective family literacy environment models to produce literate human individuals.