Analisis asam glukuronat hasil fermentasi teh dengan sistem kombucha
Abstract
Teh hasil fermentasi dengan sistem kombucha atau yang biasa disebut teh kombucha merupakan minuman kesel~atany ang dihasilkan melalui proses fer~nentasio leh mikroorganisme di dalamnya dengan media teh yang sebelumnya ditambahkan pemanis seperti madu atau gula. Teh hasil fermentasi dengan sistem kombuclla dapat mendetoksifikasi racun dalam tubub, membantu mengatasi arterosklerosis, obesitas, dan batu ginjal. Kemampuan detoksifikasi tersebut diperkirakan disebabkan karena adanya asam glukuronat dalam teh hasil fermentasi dengan sistem kombucl~a. Asam glukuronat mempakan asam organik yang dapat dihasilkan dalatn sistem hayati sebagai produk oksidasi glukosa pada gugus -CHZOH. Asam glukuronat banyak ditemukan dalam bentuk glukuronida, termasuk dengan senyawa-senyawa toksik dalam tubuh. Dalam air, asam glukuronat ada dalam kesetimbangan dengan glukuronolakton. Satlipel kombucha dibuat tiga macam: yaitu sampel teh, teh gula, dan gula. Pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15 sampel dia~nbilu tuk dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Sampel juga dianalisis kemampuannya untuk mereduksi ~ r " menjadi bentuknya yang kurang toksik, yaitu cr3+ dengan spektrofoton~etepr ada panjang gelombang 456 nm. Temyata pada ketiga sampel dan kontrolnya ditemukan adaoya asam glukuronat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa asam glukuronat terdapat dalam sampel teh, sampel teh gula, dan sampel gula. Jumlah asaln glukuronat terbesar ditemukan pada sampel teh gula, dan kandungan asam glukuronat terkecil adalah pada *la. Pemberian koloni kombucha pada sampel dapat memberi pengaruh pada peningkatan asam glukuronat dalam sanlpel, kecuali pada sampel gula. Ju~nlaha sam glukuronat dalam satnpel akan meningkat, puncaknya adalah pada hari ke-9 dan setelah itu jumlah asam glukuronat akan menurun. Pada sampel gula, asam glukuronat memiliki jumlah yang optimum pada hari ke-3 dan setelah itu jumlah asam glukuronat di dalam sampel akan menurun. Sampel teh, sampel teh gula, dan sampel gula memiliki kemampuan untuk mereduksi cr6+ menjadi c?*. Ketllatnpuan untuk mereduksi cr6- paling tinggi dimiliki oleh sanipel teh gula, dan kemampuan tnereduksi cr6+ yang paling kecil dimiliki oleh gula.
Collections
- UT - Chemistry [2034]