Karakterisasi Senyawa Odoran pada Buah Kemang (Mangifera kemanga Blume)
Date
2024-01-29Author
Permata, Ratih Indah Mutiara
Wijaya, C. Hanny
Lioe, Hanifah Nuryani
Efendi, Darda
Metadata
Show full item recordAbstract
Buah kemang (Mangifera kemanga Blume) merupakan spesies Mangifera sp non budidaya yang memiliki tampilan fisik serta rasa yang kurang menarik. Aroma yang kuat dan khas menjadi kelebihan yang dimilki oleh buah kemang membuatnya menarik untuk diteliti. Belum ditemukannya penelitian spesifik terkait penentuan karakteristik senyawa-senyawa odoran yang berperan dalam pembentukan aroma pada buah kemang menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Ekstrak buah kemang dibutuhkan untuk menganalisis senyawa volatil dengan menggunakan GC-MS, sebagai tahap awal dalam menentukan senyawa odoran. Penelitian ini menggunakan 3 metode ekstraksi yaitu maserasi, liquid-liquid microextraction (LLME) dan headspace solid phase microextraction (HS-SPME). Metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol: diklorometana dengan perbandingan 1:1 sebagai pelarut yang bersifat polar dan nonpolar. Ekstraksi LLME menggunakan diklorometana sebagai pelarut dengan terlebih dahulu dilakukan pembuatan sampel cair. Fiber yang digunakan pada ekstraksi HS-SPME menggunakan fiber DVB/CAR/PDMS yang merupakan fiber dengan sifat bipolar dan umum digunakan untuk ekstraksi pada buah-buahan dari genus Mangifera sp. Hasil analisis senyawa volatil dari ketiga ekstrak menggunakan GC-MS didapatkan sejumlah 138 senyawa volatil yang terkonfirmasi berdasarkan nilai LRI dan spektrum m/z, sedangkan berdasarkan penelusuran literatur hanya
sejumlah 72 senyawa yang terkonfirmasi memiliki aroma, senyawa tersebut kemudian digolongkan ke dalam 11 golongan berdasarkan gugus fungsinya. Hasil analisis GC-MS terhadap ekstrak LLME diperoleh sejumlah 58 senyawa odoran yang berasal dari 9 golongan, hasil tersebut lebih beragam jika dibandingkan 2 metode ekstraksi lain (maserasi dan HS-SPME), serta ekstraknya memiliki sensasi
sensori yang lebih mirip dengan buah kemang segar. Ekstrak LLME digunakan untuk mendeteksi senyawa odoran buah kemang masak (ripe fruit) menggunakan alat GC-MS/O. Metode deteksi nasal impact frequency (NIF) dengan 8 panelis tidak terlatih digunakan untuk mengidentifikasi senyawa odoran. Berdasarkan hasil sniffing panelis, diperoleh sejumlah 45 senyawa yang memberikan sensasi aroma. Senyawa-senyawa tersebut diidentifikasi berdasarkan nilai LRI, m/z dan deskripsi aroma baik dari literatur maupun respon panelis. Senyawa odoran yang terdeteksi terdiri dari 9 senyawa ester, 9 senyawa aromatik, 8 senyawa monoterpen; 7 senyawa sesquiterpen; 2 senyawa furan; serta masing-masing 1 senyawa golongan alkohol, asam lemak, hidrokarbon alifatik dan keton, serta 6 senyawa unknown. Keenam senyawa unknown terdiri dari 3 senyawa odoran yang terdeteksi memiliki aroma oleh panelis tetapi tidak memiliki puncak pada kromatogram, sehingga tidak dapat diidentifikasi senyawanya. Sejumlah 3 senyawa odoran yang lain memiliki puncak kromatogram tetapi berdasarkan nilai LRInya terdeteksi sebagai senyawa yang tidak beraroma (odorless) tetapi panelis merespon sebagai senyawa beraroma. Keenam senyawa unknown tersebut memberikan aroma sweet, fruity, creamy, citrusy, floral, green, woody dan earthy. Sejumlah 9 senyawa odoran yang terdeteksi oleh >50% panelis berkemungkinan sebagai pemberi karakter khusus pada aroma buah kemang masak,
yaitu 3-methylbutyl butanoate (NIF 7/8), cis-α-bergamotene (NIF 7/8), 2-phenylethanol (NIF 6/8), ethyl phenylacetate (NIF 6/8), ethyl 3-phenylpropanoate (NIF 6/8), 2,5-dimethyl-4-methoxy-3(2H)-furanone (NIF 5/8), 3-methylbutyl 3-methylbutanoate (NIF 5/8), eugenol (NIF 5/8) dan trans-α-bergamotene (NIF 5/8), senyawa-senyawa tersebut memberikan aroma sweet, fruity, spicy, floral, woody, citrusy, caramel dan moldy seperti dilaporkan pada Mangifera sp. Senyawa cis-α-bergamotene yang terdeteksi oleh 7 orang panelis belum dilaporkan pada genus Mangifera sp. Penelitian lanjutan terkait penentuan komponen aroma aktif perlu dilakukan dengan mengidentifikasi senyawa-senyawa terduga dengan senyawa standarnya dan menghitung odor activity value. Uji rekombinasi aroma dan ommision test dari senyawa-senyawa aroma aktif selanjutnya perlu dilakukan untuk memastikan senyawa yang berperan sebagai senyawa odoran kunci atau “key
odorant” dari buah kemang masak
Collections
- MT - Agriculture Technology [2418]
