Emisi formaldehida kayu lapis meranti dengan menggunakan perekat berbahan dasar lignin
View/ Open
Date
2002Author
Rinawati, Titi
Ruhendi, Surdiding
Santoso, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Emisi formaldehida dapat mengganggu kesehatan manusia antara lain dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir mata, saluran pernafasan dan menurunkan daya penciuman, bahkan sampai tingkat tak tertahankan oleh manusia. Emisi formaldehida dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kelembaban udara, suhu dan ventilasi serta faktor internal seperti jenis kayu, tipe perekat yang digunakan dan kondisi pada saat pembuatannya. Salah satu faktor yang dominan pengaruhnya terhadap emisi formaldehida adalah jenis perekat.
Emisi formaldehida hanya terjadi jika kayu lapis menggunakan perekat yang mengandung formaldehida dalam komposisinya. Perekat yang umum digunakan dalam pembuatan kayu lapis adalah perekat UF, PF, dan MF yang disinyalir menghasilkan emisi formaldehida cukup tinggi.
Lignin dapat digunakan sebagai perekat kayu lapis yang baik dengan syarat mengandung
kadar lignin murni tinggi, kadar metoksil dan kadar abu rendah, namun mengandung kadar hidroksil
fenolik yang cukup besar. Lignin dapat diperoleh dari isolasi lindi hitam limbah pengolahan pulp dan
kertas. Lindi hitam banyak terbuang dalam industri pengoiahan pulp dan kertas karena lindi hitam
mengandung lignin yang berwarna gelap dan dalam jumlah berlebihan menyebabkan kertas kurang
berkualitas baik. Lindi hitam tersedia sangat melimpah seiring dengan berkembangnya industri pulp
dan kertas dengan kapaitas produksi yang cukup besar.
Emisi formaldehida kurang mendapat perhatian karena dianggap tidak terlalu penting.
Permasalahan yang timbul adalah melimpahnya lindi hitam tidak termanfaatkan secara optimal,
padahal lignin potensial menjadi perekat kayu lapis, emisi formaldehida kayu lapis cukup tinggi
sehingga mengurangi pasar kayu lapis Indonesia. Ketersediaan bahan baku yang melimpah tersebut jika dimanfaatkan dapat menjadi perekat alternatif yang aman bagi kesehatan manusia karena emisi formaldehidanya rendah dan aman bagi lingkungan karena memanfaatkan limbah. Penelitian ini merupakan langkah nyata dalam mengatasi masalah emisi formaldehida yang akhir-akhir ini dipermasalahkan oleh negara pengimppor kayu lapis Indonesia serta menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah sisa pembuangan pengolahan pulp dan kertas berupa lindi hitam.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui emisi formaldehida kayu kayu lapis dengan menggunakan perekat berbahan dasar lignin, sehingga perlu diketahui juga kualitas lignin teknis, lignosol, vanisperse dan dewatex, kualitas perekat berbahan dasar lignin dan kualitas kayu lapis dengan menggunakan perekat berbahan dasar lignin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Me: 2002 di Laboratorium Bio Komposit,
Laboratorium Kayu Solid, Laboratorium Kimia Kayu, Laboratorium Keteknikan Kayu Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Produk Majemuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bogor. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu a) isolasi lignin dari lindi hitam; b) pengujian kualitas lignin meliputi kadar lignin, kadar abu, kadar metoksil dan kadar polifenol; c) pembuatan perekat; d) Pengujian kualitas perekat yang meliputi kenampakan, waktu gelatinasi, kadar padatan, keasaman, kekentalan dan formaldehida bebas; e) pembuatan kayu lapis; f) pengujian kualitas kayu lapis meliputi pengujian keteguhan rekat, kadar air, dan kerapatan kayu lapis; g) pengujian emisi formaldehida kayu lapis meranti. ...
Collections
- UT - Forestry Products [2379]