Kajian airbumi di kawasan padat industri : Studi kasus daerah Leuwi Gajah, Bandung
View/ Open
Date
1999Author
Mahyudi, Ades Aji
Paawitan, Hidayat
Warsito, Djoko
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan sektor perindustrian disamping banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, temyata memberikan pengarnh yang kurang menguntungkan bagi lingkungan. Di daerah Leuwi Gajah pengaruh sektor industri sangat terasa, khususnya masalah airbumi. Dampak dari pengambilan airbmni yang terns meningkat digambarkan dengan terjadinya penurnnan muka air sekitar 0,23 -11,25 m/tahun pada akifer dangkal dan tengah, dan 6,28 -6.62 m/talmn pada akifer dalam. Melalui analisis data uji pemompaan, diketahui nilai-nilai parameter penting (T, k dan Qs), masingmasing adalah 3.514 1112/jam, 0.0491 111/jam dan 3.044 m31'.jam/111. nilai-nilai ini merupakan gainbaran tentang kemampuan fisik dari batuan atau geologi tanah daerah Leuwi Gajah.
Secara umum di daerah Leuwi Gajah telah terjadi penurnnan kuantitas (jmnlah) airbumi dengan terjadi penurnnan sebesar 2,28 % pertahun, hingga terjadi defisit cadangan airbumi yang saat ini tinggal 97. 7 % dari total simpanan airbmni di daerah ini, dengan kondisi kedalaman muka airbumi terdalam mencapai 98,32 meter dibawah muka tanah (bmt).
Adapun kondisi kualitas airbumi relatif masih terjaga dari pengarnh pencemaran bahan-bahan industri, ha! ini karena ada lapisan-lapisan akuiklud dan akuitar diantara akifer-akifer, yang tidak meneruskan air. terutama akuiklud seperti lapisan lempung. Hingga pengaruh bahan pencemar hanya terbatas mempengarnhi kualitas air pennukaan.