Deteksi Perubahan Lahan dengan Menggunakan Citra Satelit Multisensor di Sumberjaya, Lampung
Abstract
Sumberjaya adalah sebuah daerah di bagian utara Propinsi Lampung, dengan luasan sekitar 541,9 km' (Budidarsana ef 01, 2000). Daerah SumbeIjaya merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 750-1000 mdpl, dan tennasuk dalam DAS Way Besai. Luasan DAS Way Besai sendiri menurut Sub Balai Rehribilitasi Lahan dan Kanservasi Tanah (SBRLKT) Seputih, 1998 adalah 20.000 ha. Kebun kapi (Cojfea chenophora/Cojfea robusta), merupakan tipe penggunaan lahan yang paling daminan di SumbeIjaya. Tipe kebun kapi yang ada, bervariasi dari mulai kebun manakultur sampai kebun campuran (agrafarestri). Kapi merupakan kamaditas utama dari daerah SumbeIjaya. Daerah ini tennasuk daerah terbesar yang memproduksi kapi Lampung untuk orientasi ekspor. Persaalan pelik yang teIjadi di Kecamatan SumbeIjaya adalah kanversi lahan hutan menjadi kebun kopi. Sebagian besaT hutan yang hilang, terkonversi menjadi kebun, sawah, pemukiman, padang rumput, kalam dan ladang (Lumbanraja et a!., 1998). Saat ini, hUlan alam yang masih tersisa terdapat di puncak Bukit Rigis, itupun sampai saat ini masih mendapat tekanan pembukaan lahan yang cukup besar. Penelitian ini mencoba untuk melakukan monitoring perubahan lahan untuk keseluruhan daerah SumbeIjaya dali tahun 1973-2001. Citra satelit multiwaktu, digunakan sebagai data utama dalam mendefinisikan tipe-tipe perubahan lahan yang teIjadi pada kurun waktu tersebut. Penelitian dan pengalahan data dilakukan selama 9 bulan di kantor Internatianal Centre Research an Agrafarestry (ICRAF). Citra satelit yang digunakan adalah citra Landsat dari berbagai sensar sesuai dengan ketersediaan data pada tahun tersebut. Untuk data histarik penutupan lahan sebelum tahun 2001, digunakan citra Landsat MSS (Multi Spectral Scanner) tahun 1973 dan 1986 dengan resalusi spasial 79m. Sedangkan untuk anal isis penutupan lahan tahun 200 I, digunakan citra Landsat ETM (Enhanced Thematic Mapper) dengan resalusi spasial 30m untuk band multispectral dan 15m untuk band pankramatik. Sebagai data pendukung, digunakan citra SPOT Pankromatik daerah SumbeIjaya tahun 1999, peta tapagrafi TNI AD skala 1:50000, peta penutupan lahan Badan Pertanahan Nasianal (BPN) tahun 1970 dan 1985, dan data-data perekaman citra dariberbagai sumber. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Mei 2001 dengan menggunakan Glabal Pasitioning System (GPS).
Collections
- UT - Forest Management [2836]