Kajian Pertumbuhan Stek Batang Sangitan (Sambucus javanica Reinw.) di Persemaian dan Lapangan
Abstract
Salah satu metode perbanyakan tanaman secara buatan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan stek. Perbanyakan dengan stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan akar dan pucuk dari potongan atau bagian tanaman seperti akar, batang, atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan utama metode stek adalah dapat menghasilkan tumbuhan yang sempurna dengan akar, batang, maupun daun dalam waktu yang singkat dengan hasil yang mempunyai sifat serupa dengan induknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui teknik perbanyakan stek yang tepat bagi Sangitan (Sambucus javanica Reinw.), terutama mengenai pengaruh dan efektivitas pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) IBA (Indole Butyric Acid), NAA (Naphthalene Acetic Acid), kombinasinya, serta interaksinya dengan pupuk terhadap pertumbuhan stek. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan dilanjutkan pengamatannya di lapangan. Perbanyakan bibit di rumah kaca menggunakan rancangan faktorial 6 x 6 dengan pola acak lengkap, yaitu 6 taraf percobaan untuk faktor ZPT IBA dengan konsentrasi 0, 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm (part per million) serta 6 taraf percobaan untuk faktor ZPT NAA dengan konsentrasi 0, 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm. Tiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 2 stek. Jumlah keseluruhan ada 288 stek. Peubah yang diamati meliputi jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar, panjang akar, persentase hidup, serta kondisi iklim setempat selama pengamatan. Penanaman stek di lapangan menggunakan rancangan faktorial 6 x 6 x 2 dengan pola acak lengkap, dengan 2 taraf percobaan untuk faktor pupuk (pupuk kotoran sapi) yang terdiri dari konsentrasi pupuk 7.5% dan 0%. Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 2 stek. Jumlah keseluruhan ada 288 stek. Peubah yang diamati meliputi penambahan jumlah daun, penambahan tinggi tanaman, serta penambahan jumlah cabang. Nilai respon data dianalisis dengan sidik ragam dalam selang kepercayaan 95% dan 99%. Data yang menunjukkan respon berbeda nyata dan berbeda sangat nyata diuji lanjut dengan menggunakan uji lanjut Duncan. Dari hasil pengamatan di rumah kaca diketahui bahwa pertumbuhan stek terbesar terjadi pada minggu kedua setelah perlakuan, yaitu sebesar 89.24%. Pada akhir pengamatan di rumah kaca, jumlah stek yang hidup sebanyak 227 stek atau sebesar 78.82% dari jumlah keseluruhan stek. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian ZPT NAA dan kombinasi antara ZPT IBA dan NAA di rumah kaca berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun. Konsentrasi ZPT NAA 500 ppm dan kombinasi antara ZPT IBA 500 ppm dengan NAA 500 ppm memberikan hasil yang terbaik, yaitu masing-masing sebesar 5-6 helai dan 4-5 helai. Konsentrasi ZPT IBA 400 ppm merupakan konsentrasi terbaik yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah tunas, yaitu sebesar 1-2 tunas. Konsentrasi ZPT IBA 400 ppm dan kombinasi antara ZPT IBA 400 ppm dan NAA 500 ppm memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan jumlah akar, yaitu masing-masing sebesar 10-11 buah. Sedangkan konsentrasi ZPT IBA 100 ppm merupakan konsentrasi terbaik yang mempengaruhi pertumbuhan panjang akar, yaitu sebesar 27-28 cm. Suhu rata-rata selama pengamatan di rumah kaca mencapai 25.5 0C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 88.8%. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT IBA 500 ppm, ZPT NAA 400 ppm, serta interaksinya dengan pupuk memberikan hasil yang terbaik pada penambahan jumlah daun, yaitu masing-masing sebesar 33-34 helai, 29-30 helai, 28-29 helai, dan 27-28 helai. Konsentrasi ZPT IBA 500 ppm, ZPT NAA 500 ppm, interaksi antara ZPT IBA 500 ppm dengan pupuk serta interaksi antara ZPT NAA 400 ppm dengan pupuk merupakan konsentrasi terbaik yang mempengaruhi penambahan tinggi tanaman, yaitu masing-masing sebesar 68-69 cm, 61-62 cm, 60-61 cm, dan 57-58 cm. Sedangkan penambahan jumlah cabang tanaman hanya dipengaruhi oleh faktor tunggal pupuk, yaitu 1-2 cabang.