Hubungan Variasi Waktu Distilasi Kukus Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa) dan Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri
Date
2023Author
Luthfiana, Widya
Suparto, Irma Herawati
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Waktu distilasi dapat mempengaruhi ekstraksi minyak atsiri seperti pada rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang telah dibuktikan memiliki aktivitas antibakteri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menentukan waktu distilasi yang optimum dalam menghasilkan minyak rimpang temu hitam dengan aktivitas antibakteri terkuat. Rimpang temu hitam didistilasi kukus dengan perbedaan lama waktu setiap 30 menit selama 4 jam untuk mendapatkan minyak atsiri dan ditentukan senyawa yang terdapat di dalamnya menggunakan gas chromatography-mass spectrometry. Aktivitas antibakteri ditentukan dengan difusi cakram terhadap bakteri Streptococcus mutans, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Senyawa yang terdapat pada minyak atsiri yang paling dominan adalah eukaliptol (34,89%), epikurzerenon (20,58%), dan kamfor (16,90%) berdasarkan rerata luas puncak pada total waktu distilasi. Potensi antibakteri terkuat didapatkan pada waktu distilasi 30 menit pertama untuk bakteri S. mutans dan E. coli, serta waktu distilasi 30 menit ketujuh untuk bakteri S. aureus. Distillation time can affect the extraction of essential oils such as the rhizome of temu hitam (Curcuma aeruginosa) which has been shown to have antibacterial activity. Therefore, this study aims to determine the optimum distillation time to produce temu hitam rhizome oil with the strongest antibacterial activity. The rhizomes of temu hitam were steam distilled with different lengths of time every 30 minutes for 4 hours to obtain essential oil and determined the compounds contained in them using gas chromatography-mass spectrometry. Antibacterial activity was determined by disc diffusion against Streptococcus mutans, Escherichia coli, and Staphylococcus aureus. The most dominant compounds present in essential oils are eucalyptol (34,89%), epicurzerenone (20,58%), and camphor (16,90%) based on the average peak of the total distillation time. The strongest antibacterial potency was obtained in the first 30 minutes of distillation for S. mutans and E. coli, and in the seventh 30 minutes of distillation for Staphylococcus aureus.
Collections
- UT - Chemistry [1694]