| dc.description.abstract | Ekosistem padang lamun (Seagrass Beds) di daerah pesisir memiliki peranan yang cukup penting diantara peranan tersebut adalah sebagai sumber nutrisi bagi lingkungan perairan, tempat ikan mencarari makan, berlindung, bertelur dan juga berperan sebagai stabilisasi dasar perairan, peredam ombak dan perangkap sedimen. Peranan yang cukup besar tersebut sekarang di ekosistem padang lamun perairan pesisir Desa Tanjung Luar telah mengalami kerusakan sebagai akibat aktivitas pembangunan dan penggunaan alat tangkap yang merusak ekosistem padang lamun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan ekosistem padang lamun dilihat dari indikator ekologi dan ekonomi serta faktor penyebabya, sebagai dasar dalam arahan pengelolaan ekosistem padang lamun yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam pengkajiannya adalah pendekatan ekologi dan ekonomi dengan teknik analisis data biofisik menggunakan PCA, konsumen surplus, produsen surplus, CVM untuk data ekonomi dan SWOT untuk arahan pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan nilai kerapatan pada beberapa spesies lamun yaitu 6% (Cymodecea rotundata) dan 60 % (Enhalus acoroides) dan nilai penutupan 12 % (Syringodium isotifolium) dan 76 % (Thalasia hemprichii). Dari Hasil PCA menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan belum dapat dikatakan sebagai penyebab turunnya kualitas lingkungan ekosistem padang lamun dan dari 5 variabel yang diamati variabel ortofhosfhat sudah berada di atas standar yang diperbolehkan bagi kehidupan biota laut, dst | id |
