Eksplorasi Agens Hayati Dari Rhizosfer Karet, Kacang Panjang, Dan Rumput
LAPORAN PENELITIAN
Abstract
Pengendalian tanaman sangat penting artinya untuk menjaga kualitas
dan kuantitas produksi makanan, pakan ternak, dan serat di dunia. Beberapa
pendekatan dilakukan untuk mencegah, mengurangi, dan mengendalikan
penyakit tanaman. Berbagai jenis pengendalian hayati telah banyak dilakukan,
namun dalam pengertian yang lebih mendalam, cakupan pengendalian hayati
juga termasuk interaksi di antara tanaman, manusia, dan lingkungan (Pal &
Gardener 2006).
Pengendalian hayati adalah teknik pengendalian yang dapat menekan
atau mengurangi kepadatan inokulum atau aktivitas patogen dalam menimbulkan
penyakit tumbuhan, baik dalam bentuk aktif maupun fase dormannya oleh satu
atau lebih organisme hidup yang dilakukan secara alami, melalui manipulasi
lingkungan, inang, agens antagonis, dan introduksi agens antagonis (Baker &
Cook 1974).
Pengendalian hayati dalam fitopatologi didefinisikan sebagai penggunaan
mikroba antagonis untuk menekan penyakit. Definisi lain pengendalian hayati
adalah penggunaan organisme alami atau mmodifikasi, gen atau produk gen,
untuk mengurangi gangguan organisme yang tidak diinginkan dan meningkatkan
organisme yang bermanfaat, seperti tanaman budi daya, serangga yang
bermanfaat, dan mikroorganisme. Pengendalian hayati ditujukan untuk mikroba
yang diharapkan dapat memanfaatkan organisme hidup, meningkatkan resistensi
tanaman, dan menekan aktivitas dan populasi satu atau lebih penyakit tanaman
(Pal & Gardener 2006).
Eksplorasi agens antagonis merupakan langkah awal bagian dari
penemuan dan seleksi agens biokontrol. Hasil eksplorasi merupakan data awal
untuk penentuan isolat potensial dan strategi pengembangan produk komersial.
Oleh sebab itu, metode dan konsep dasar isolasi dan eksplorasi merupakan
pengetahuan penting dalam rangka penemuan agens hayati sebagai biokontrol.
Collections
- Research Report [122]