Browsing UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology by Issue Date
Now showing items 21-40 of 1226
-
Pengaruh masa Dan Cara Penyimpanan Terhadap Kwalitas Telur Ayam (HY-Line Putih) Ditinjau Dari Jumlah Koloni Bakteri yang Tumbuh Pada Media Nutrient Agar
(1985)Telur ayam (hy-line putih) disimpan selama 0 hari, 6 hari, 12 hari, 18 hari,•••••••••••••••••• 60 hari. Masing-masing umur penyimpanan terdiri atas 10 sample dimana 5 sample diletakkan pada suhu kamar (suhu rata-rata 26oc) ... -
Poal Reproduksi Kelinci
(1985)Mengetahaui pola reproduksi kelinci berguana sebagai prasarana meningkatkan populasi ternak tersebut. Pola reproduksi kelinci diuraikan secara singkat yang mencakup mengenai organ reproduksi jantan, fisiologi sperma, oragn ... -
Pola Reproduksi Babi
(1985)Pubertas pada babi jantan umumnya dapat dicapai pada umur 5 sampai 7 bulan dengan variasi 4 sampai 8 bulan. Babi jantan muda sebaiknya dibiarkan mencapai umkur 8 sampai 9 bulan sebelum digunakan untuk menagwini betina. ... -
Evaluasi Hasil Inseminasi Buatan Sesudah Pengobatan Fungsi Ovarium Dan Corpus Luteum Persisten Pada Sapi Perah Di Kecamatan Pujon, Malang
(1985)Suatu studi lapang tentang evaluasi hasil inseminasi buatan sesudah pengobatan hipofungsi ovarium dan corpus luteum persisten telah dilakukan pada sapi perah di Kecamatan Pujon, Malang, Jawa T imur, selama 2 minggu antara ... -
Infection Of Babesia Bigemina In Cattle And Methods Of Control
(1985)Babesia bigemina is the species which occurs mostly through out the tropics and subtropical areas. It gains access to the susceptible cattle through the bite of an· ig fected tick and penetrates an erythrocyte. The ... -
Kegagalan Reproduksi Akibat Corpus Luteum Persisten dan Penanggulangannya pada Sapi Perah Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur
(1985)Dalam usaha perkembangbiakan ternak sapi, berbagai masalah dan hambatan sering ditemukan. Dalam kelompok ternak sapi, kadang - kadang diketemukan sapi yang tidak mampu bereproduksi sama sekali (steril) dans api yang ... -
Mekanisme Hormonal Yang Mengatur Kelahiran pada Sapi
(1985)Terjadinya proses kelahiran diinduksi dengan adanya peningkatan kadar estrogen dan oksitosin, atau dengan terjadinya penurunan kadar LH (Luteinizing Hormon) dan progesteron dalam sirkulasi darah induk hewan yang sudah ... -
Pengendalian Dan Penyerentakan Berahi Pada Sapi
(1985)Dewasa ini kebutuhan akan protein hewani masih belum terpenuhi, maka salah satu cara untuk mengetasinya yaitu dengan meningkatkan populasi ternak. Pengendalian dan penyerentakan berahi merupakan suatu cara untuk mempermudah ... -
Potensi Reproduksi Dan Pemanfaatan Ternak Kerabu Di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan
(1986)Di kabupaten Tana Toraja, yang memiliki cukup besar potensi ternak kerbau dengan populasi 33.080 ekor setelah mengalami penurunan populasi dari 43.727 ekor sejak tahun 1976 dengan rata-rata penurunan 1 397 ekor per tahun. ... -
Aktivitas fisiologi dan prostaglandin F2 alfa pada proses reproduksi sapi dan domba
(1986)Prostaglandin merupal<an salah satu hormon yang berperanan penting dalam proses-proses reproduksi. Tulisan ini adalah sebagai review sejauh mana aktivitas Prostaglandin F2B( (PGF 2B) dalam pengendalian proses reproduksi ... -
Masalah Reproduksi Pada Sapi Perah di Daerah Tingkat II Cirebon
(1986)Sapi perah cukup penting artinya bagi peternak sehingga dijuluki "Raja Kaya" dan merupakan tiga sumber "Tambang Emas" (pu tih-susu, merah-daging dan hijau-pupuk). "Tambang Emas Putih" telah dirasakan manfaatnya dalam ... -
Pola Reproduksi Anjing
(1986)Anjing (Canis familiaris) merupakan hewan liar yang te1ah menga1ami proses domestikasi. Banyaknya kegunaan hewan ini dalam kehidupan manusia sehari-hari, menyebabkan banyak yang memelihara dan mengembangbiakkannya. Siklus ... -
Aplikasi Teknik Radioimmunoassay sebagai Alat Pemeriksaan Kebuntingan pada sapi Melalui Pengukuran Kadar Progesteron di Dalam Air Susu
(1987)Pemeriksaan kebuntingan (PKB) diperlukan untuk memastikan apakah seekor ternak (sapi perah) bunting atau tidak setelah dikawinkan. PKB pada sapi dapat dilakukan melalui palpasi rektal terhadap korpus luteum (KL), palpasi ... -
Faktor Penyebab Kejadian Sistik Ovari pada Sapi
(1987)Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab sistik ovari sebagai salah satu kelainan pada ovarium yang menimbulkan gangguan dalam proses reproduksi. Sistik ovari merupakan salah satu penyebab kegagalan reproduksi ... -
Patologi dan Pneumoni Shipping Fever pada Sapi
(1987)Shiping fever merupakan penyakit saluran pernafasan pada sapi yang bersifat akut, ditandai adnya pnemoni yang bersifat fibrinus dan lober. Penyakit ini secara sekunder disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida dan ... -
Pengaruh Pemberian PMSG Dan HCG Terhadap Superovulasi Pada Kerbau Lumpur
(1987)Di Indonesia kebutauhan akan daging, susu, dan hasil ternak lainnya akan terus meningkat dengan adanya perbaikan pendapatan dan pendidikan masyarakat serta lajunya pertambahan penduduk cukup besar. Perkembangan ternka ... -
Kesuburan Sapi Perah Mengikuti Penyuntikan Norgestoment Dan Estradiol Valerate (Syncro-Mate B) (Studi Kasus di Kabupaten Sukabumi -Jawa Barat)
(1987)Masalah usaha peternakan sapi (perah, potong) semakin banyak dibicarakan berbagai pihak terutama pemerintah dalam kaitannya dengan uoaya menunjang program perbaikan gizi masyarakat yang berasal dari susu maupun daging. ... -
Penampilan Reproduksi Sapi Brahman Cross (Studi Kasus Di Wilayah Transmigrasi Sebamban Kalimantan Selatan)
(1987)Hadirnya kasus yang menyerupai AIDS ·didalam populasi Monyet dan Kera (Primata) yang awalnya digunakan untuk keperluan penelitian di Pusat Pusat atau Lembaga-Lembaga Penelitian kini menimbulkan masalah dan harapan-harapan ... -
Pembuahan in Vitro pada Sapi, Manfaat dan Hambatannya
(1987)Pembuahan in vitro yaitu pembuahan sel telur oleh spermatozoa dilauar tubuh merupakan salah satu upaya manusia dalam meningkatkan produksi peternakan melalui efiseinsi reproduksi, khususnya sapi. Pembuahan in vitro dilakukan ... -
Aplikasi Teknik Fertilisasi in Vitro
(1988)Fertilisasi in vitro merupakan pembuahan ovum oleh spermatozoa terjadi dluar tubuh (Trounson dkk, 1977). Pada ternak, teknik ini merupakan salah satu usaha manusia dalam meningkatkan produksi melalui efisiensi reproduksi ...