Efektivitas Beberapa Minyak Atsiri sebagai Zat Anti Mikroba pada Kultur In Vitro Tunas Aksilar Pepaya
Date
2021Author
Rofiq, Saffana Noor
Efendi, Darda
Widodo, Winarso Drajad
Metadata
Show full item recordAbstract
Perbanyakan pepaya secara in vitro masih mengalami kendala kontaminasi oleh mikroorganisme endofit. Minyak atsiri mengandung senyawa anti mikroba. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas beberapa minyak atsiri pada media kultur terhadap tingkat kontaminasi dan pertumbuhan eksplan. Penelitian dilaksanakan di Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Bogor pada bulan Desember 2019 hingga Oktober 2020. Penelitian terdiri atas dua percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak faktor tunggal. Perlakuan pada percobaan pertama adalah kontrol, kontrol Tween 80, 6 jenis minyak atsiri (cengkih, daun jeruk purut, pala, serai, sirih, dan kunyit) masing-masing 1 ml. Perlakuan pada percobaan kedua adalah kontrol, kontrol Tween 80, minyak atsiri (cengkih dan pala) dengan konsentrasi 1, 2, dan 3 mL L-1. Setiap perlakuan pada kedua percobaan terdiri atas 20 ulangan. Media kultur yang digunakan adalah media Murashige dan Skoog dengan zat pengatur tumbuh NAA 0.1 mg L-1 dan BAP 0.5 mg L-1. Perlakuan terbaik pada percobaan pertama adalah perlakuan minyak cengkih dengan persentase kontaminasi bakteri dan fungi masing-masing 70% dan 20% serta kualitas tunas 0.72 pada 1 minggu setelah tanam (MST). Hasil percobaan kedua menunjukkan perlakuan minyak cengkih 3 mL L-1 merupakan perlakuan terbaik dengan persentase kontaminasi bakteri dan fungi 0% pada 1 hingga 8 MST. Eksplan steril pada seluruh perlakuan minyak atsiri pada percobaan kedua mengalami pencokelatan.