Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, dan Kesadaran Kesehatan terhadap Niat Konsumsi Jamu di Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami yang sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan manfaat kesehatan seperti pencegahan dan pengobatan penyakit, menjaga kebugaran dan meningkatkan stamina tubuh. Pada masa pandemic Covid-19, konsumsi jamu berbahan dasar empon-empon seperti temulawak, jahe, kunyit, dan sereh banyak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dan kesadaran kesehatan terhadap niat konsumsi jamu pada masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan data primer dari 226 responden di Jakarta melalui penyebaran kuesioner secara daring. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Structural Equility Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penilitian menunjukan bahwa variabel sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dan kesadaran kesehatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat masyarakat Jakarta mengonsumsi jamu di masa pandemic Covid-19. Jamu is a traditional medicine made from natural ingredients that have been consumed by the Indonesian people to get health benefits such as prevention and treatment of diseases, maintaining fitness and increasing stamina. During the Covid-19 pandemic, consumption of herbs made from empon-empon such as ginger, ginger, turmeric, and lemongrass were recommended. This study aims to analyze the influence of attitudes, subjective norms, behavioral control and health awareness on the intention to consume herbal medicine during the Covid-19 pandemic. This study used primary data from 226 respondents in Jakarta through online questionnaires. This study used descriptive analysis methods and Structural Equility Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). The results showed that the variables of attitude, subjective norms, behavioral control and health awareness had a positive and significant effect on the intention of the people of Jakarta to consume herbal medicine during the Covid-19 pandemic.
Collections
- UT - Agribusiness [4248]