Pemodelan Karakteristik Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Keamanan Pangan pada Komunitas Masyarakat di DKI Jakarta.
View/ Open
Date
2020Author
Patra, Made Widdi Ellinda
Dewanti, Ratih
Nurtama, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada tahun 2015, pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan
Makanan menginisiasi program keamanan pangan berbasis pemberdayaan
masyarakat yang disebut Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD). Indikator kerja
program tersebut, yaitu jumlah komunitas yang telah diintervensi dan jumlah kader
keamanan pangan yang telah dilatih, belum menggambarkan salah satu tujuan
program yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan pangan
pada komunitas yang diintervensi. Pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan
pangan merupakan variabel laten yang pengukurannya dilakukan melalui
karakteristik-karakteristiknya (melalui analisis faktor), yang kemudian digunakan
dalam penentuan hubungan yang terbentuk antara pengetahuan, sikap, dan perilaku
(melalui analisis jalur). Kedua analisis tersebut dapat digabungkan dengan metode
Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk
menghasilkan evaluasi yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Mendeskripsikan profil demografi responden pada komunitas masyarakat yang
diintervensi GKPD, (2) Menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
keamanan pangan pada komunitas masyarakat yang diintervensi GKPD, (3)
Menentukan korelasi antara karakteristik demografi dengan pengetahuan, sikap,
dan perilaku keamanan pangan pada komunitas masyarakat yang diintervensi
GKPD, (4) Menentukan karakteristik pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai
indikator yang berhubungan dengan keamanan pangan pada komunitas masyarakat
yang diintervensi GKPD, dan (5) Menetapkan model hubungan antara pengetahuan,
sikap, dan perilaku keamanan pangan pada komunitasmasyarakat yang diintervensi
GKPD.
Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: penentuan responden, penyusunan
dan uji coba kuesioner, pengumpulan data, dan analisis data. Penentuan responden
dilakukan secara purposive. Kriteria inklusi responden adalah: (a) pernah
berpartisipasi dalam program GKPD di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015
sampai dengan 2018; (b) mewakili salah satu komunitas yang diteliti, yaitu ibu
rumah tangga, Pedagang Kaki Lima (PKL), Industri Rumah Tangga Pangan
(IRTP), dan ritel pangan; dan (c) bersedia untuk mengisi kuesioner. Kriteria
eksklusi responden adalah: (a) lokasi responden tidak memungkinkan untuk
dilakukan penelitian karena berbagai alasan, (b) responden tidak dapat mengisi
kuesioner karena berbagai alasan. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi,
diperoleh 10 kelurahan sebagai lokasi penelitian dengan jumlah responden
sebanyak 291 orang, terdiri dari 1 kelurahan (37 responden) untuk uji coba dan 9
kelurahan (254 responden) untuk pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari pedoman penerapan keamanan
pangan, yaitu 5 Kunci Keamanan Pangan WHO, Cara Produksi Pangan yang Baik,
dan Cara Ritel Pangan yang Baik. Kuesioner dibedakan sesuai komunitas, dan
terdiri dari pernyataan umum dan khusus dengan total pernyataan sebanyak 55
buah. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Agustus
2019. Analisis data dilakukan menggunakan MS Excel, PASW Statistics 18, dan
Smartpls versi 3.2.8. Pemodelan menggunakan PLS-SEM didasarkan pada model
hipotesis yang menyatakan bahwa: (1) Pengetahuan mempengaruhi perilaku, (2)
Sikap mempengaruhi perilaku, dan (3) Pengetahuan mempengaruhi sikap.
Profil demografi responden secara umum adalah: perempuan, berusia 41-50
tahun, menamatkan SMA/sederajat, dan memiliki penghasilan bersih kurang dari
Rp 2 juta per bulan. Lebih dari 90% responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap,
dan perilaku keamanan pangan yang baik. Umur dan jenis kelamin tidak berkorelasi
dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan pangan responden, kecuali pada
komunitas PKL. Pendidikan berkorelasi dengan pengetahuan, sikap, atau perilaku
keamanan pangan responden, kecuali pada komunitas IRTP dan ritel pangan.
Pendapatan berkorelasi dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan pangan,
kecuali pada komunitas IRTP dan ritel pangan. Karakteristik pengetahuan, sikap,
dan perilaku keamanan pangan pada total responden berkaitan dengan izin edar,
keamanan air isi ulang, higiene personal, higiene peralatan, dan penyimpanan
pangan. Walaupun setiap komunitas memiliki karakteristik masing-masing,
beberapa karakteristik dapat muncul berulang, misalnya karakteristik terkait
penggunaan lap untuk berbagai kegunaan yang muncul pada total responden,
komunitas ibu rumah tangga, dan komunitas IRTP, serta karakteristik terkait
mencuci tangan yang muncul pada total responden dan IRTP. Kedua karakteristik
tersebut pernah muncul sebagai indikator pengetahuan, sikap, atau perilaku
keamanan pangan pada penelitian sebelumnya dan menunjukkan bahwa
karakteristik-karakteristik tersebut bersifat kuat (robust).
Berdasarkan pemodelan pada total responden, disimpulkan bahwa
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap sikap dan perilaku keamanan pangan
(hipotesis 1 dan 3 diterima), tetapi sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku keamanan pangan (hipotesis 2 ditolak). Hasil ini menunjukkan bahwa
peningkatan sikap dan perilaku keamanan pangan dapat diupayakan melalui
peningkatan pengetahuan keamanan pangan masyarakat. Walaupun demikian,
terdapat faktor dukungan lingkungan dan kemudahan penerapan prinsip keamanan
pangan agar suatu sikap dapat ditransformasi menjadi perilaku. Pemodelan pada
masing-masing komunitas menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap
terhadap perilaku, serta pengaruh pengetahuan terhadap sikap adalah lemah atau
sedang, tetapi hasil yang berbeda diperoleh pada komunitas PKL yang
menunjukkan bahwa sikap dapat memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku.
Pengaruh antar variabel yang lemah/sedang dapat disebabkan karakteristik yang
diperoleh pada penelitian ini belum cukup untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan
perilaku keamanan pangan sehingga perlu dilakukan studi untuk menggali butirbutir
lain yang dapat menjadi kandidat karakteristik pengetahuan, sikap, dan
perilaku keamanan pangan sehingga korelasi dapat lebih erat.
Collections
- MT - Professional Master [880]