Show simple item record

dc.contributor.advisorLestari, Yulin
dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.authorLarasati, Fily
dc.date.accessioned2020-06-02T02:37:05Z
dc.date.available2020-06-02T02:37:05Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102922
dc.description.abstractManggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman yang kaya dengan senyawa bioaktif seperti xanthone, flavonoid dan fenolik. Manggis secara tradisional banyak digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Aktinobakteri endofit dari tanaman berperan penting dalam menghasilkan berbagai macam senyawa bioaktif. Namun, sampai saat ini informasi penelitian terkait keragaman aktinobakteri endofit kulit buah manggis yang memiliki aktivitas antioksidan belum dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi keragaman aktinobakteri endofit kulit buah manggis dan menentukan aktivitas antioksidannya. Aktinobakteri endofit kulit buah manggis diisolasi, dipurifikasi dan dikarakterisasi morfologinya. Identifikasi molekuler berdasarkan gen 16S rRNA menggunakan primer spesifik aktinobakteri 27F dan 16Sact1114R. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan untuk supernatan aktinobakteri dan ekstrak etil asetat aktinobakteri serta ekstrak etil asetat kulit buah manggis dibandingkan dengan kontrol asam askorbat, ekstrak etil asetat aktinobakteri dan ekstrak etil asetat kulit buah manggis difraksinasi menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan dilakukan bioautografi aktivitas antioksidan. Lima isolat aktinobakteri endofit dari kulit buah manggis menunjukkan perbedaan warna miselium aerial, miselium susbtrat, dan tipe rantai spora. Berdasarkan analisis gen 16S rRNA, isolat AGM3.2 menunjukkan kesamaan dengan S. griseochromogenes ATCC 14511 (T) 99.06%. AGM3.1 memiliki kesamaan dengan S. osmaniensis OU-63 (T) 98.35%. Sementara itu, AGM2.3 mirip dengan S. xanthophaeus NBRC B-5414 (T) 99.82% dan AGM2.2 memiliki kemiripan dengan S. xanthophaeus NBRC B-5414 (T) 98.95%. Selain itu, AGM2.1 memiliki homologi dengan S. goshikiensis NBRC 12868 (T) 99.52%. Nilai aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan ABTS yang dihasilkan supernatan AGM2.1 menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi masing-masing 36.96% dan 98.80% penghambatan. Kapasitas antioksidan ekstrak etil asetat AGM2.1 adalah 22.22 μg AEAC/mg ekstrak (DPPH) dan 20.34 μg AEAC/mg ekstrak (ABTS). Ekstrak etil asetat kulit manggis memiliki kapasitas antioksidan sebesar 21.17 μg AEAC/mg ekstrak (DPPH) dan 18.75 μg AEAC/mg ekstrak (ABTS). Deteksi senyawa menggunakan UV 254 nm menunjukkan beberapa spot gelap, sedangkan deteksi menggunakan UV 366 nm pendaran spot warna senyawa lebih teramati pada setiap sampel. Hasil pengamatan menggunakan UV 366 nm menunjukkan, bahwa ekstrak etil asetat kulit manggis dan ekstrak etil asetat aktinobakteri dibandingkan dengan standar α-mangostin memiliki warna spot senyawa yang berbeda. Standar α-mangostin memiliki satu spot senyawa merah tua. Ekstrak kulit manggis diamati sebanyak tujuh spot senyawa biru dan merah tua. Sementara itu, ekstrak etil asetat AGM3.2 memiliki tiga spot senyawa biru dan merah. Ekstrak etil asetat isolat AGM3.1, AGM2.3, AGM2.2 memiliki sembilan spot senyawa biru dan agak kehijauan sedangkan ekstrak etil asetat AGM2.1 memiliki delapan spot senyawa berwarna biru, merah dan hijau. Warna biru menunjukkan sekelompok senyawa flavon, flavanon, flavonol, dan isoflavon, merah menunjukkan antosianidin dan senyawa kehijauan adalah senyawa auron dan flavon. Bioautografi antioksidan menunjukkan bahwa standar α-mangostin memiliki satu spot aktif dengan nilai Rf 0.64. Ekstrak etil asetat kulit buah manggis menunjukkan spot yang sama dengan standar α-mangostin dengan nilai Rf 0.64. Ekstrak etil asetat aktinobakteri AGM3.1, AGM2.3, AGM2.2 dan AGM2.1 memiliki nilai Rf yang sama dengan standar α-mangostin. Namun, senyawa α-mangostin berwarna merah tua sedangkan ekstrak etil asetat keempat aktinobakteri memiliki spot wana biru. Spot warna biru mengindikasikan kelompok senyawa flavon, flavanon, flavonol dan isoflavon. Informasi dari penelitian ini jelas menunjukkan bahwa aktinobakteri endofit dari kulit buah manggis memiliki potensi sebagai antioksidan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcActinobacteriaid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan Aktinobakteri Endofit Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordaktinobakteri endofitid
dc.subject.keywordGarcinia mangostana L.id
dc.subject.keywordkarakterisasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record