dc.description.abstract | Pupuk hayati dengan menggunakan berbagai jenis mikrob unggul memiliki kelemahan yaitu terjadinya kompetisi terhadap tempat tumbuh, nutrisi, dan antagonisme. Telah ditemukan mikrob (bakteri dan fungi) dengan kemampuan melarutkan fosfat (P) dan kalium (K) sekaligus dalam satu spesies mikrob, dan kemampuannya dapat ditingkatkan dengan membuat mutan melalui teknik mutasi dengan radiasi sinar gamma 60Co. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikrob mutan dalam melarutkan P dan K setelah penyimpanan 12 bulan dan viabilitasnya pada bahan pembawa molases serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Faktor yang diuji adalah kemampuan mikrob mutan dalam melarutkan P dan K setelah penyimpanan 12 bulan dan pertumbuhannya dalam bahan pembawa. Rancangan percobaan yang digunakan dalam uji pengaruh mikrob terhadap pertumbuhan tanaman adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis isolat pupuk hayati dan faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa setelah penyimpanan 12 bulan kemampuan mikrob mutan pelarut P dan K dalam melarutkan P dan K pada media cair cenderung tetap atau tidak mengalami perubahan yang signifikan. Viabilitas fungi mutan pada bahan pembawa molases lebih tinggi dibandingkan induknya selama penyimpanan 28 hari, sedangkan viabilitas bakteri mutan maupun induk dalam bahan pembawa molases hanya bertahan sampai penyimpanan 7 hari. Pemberian pupuk hayati nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot kering tanaman, serta serapan hara P dan K tanaman jagung dibandingkan kontrol. Namun, perlakuan pupuk hayati mikrob mutan dengan pupuk hayati mikrob induk tidak berbeda nyata. | id |