Analisis Protein dan Kualitas Post-Thawing Spermatozoa Sapi Friesian Holstein dengan Perbedaan Tingkat Fertilitas.
View/ Open
Date
2019Author
Rosyada, Zulfi Nur Amrina
Purwantara, Bambang
Tumbelaka, Ligaya ITA
Ulum, Mokhamad Fakhrul
Metadata
Show full item recordAbstract
Sapi Friesian Holstein (FH) secara luas dikembangbiakkan di Indonesia dengan teknologi inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan populasi dan produksi susu. Teknologi IB menggunakan semen beku dari sapi jantan yang memiliki status reproduksi dan kesuburan yang baik. Analisis kualitas spermatozoa saat ini masih didasarkan pada karakteristik makro- dan mikroskopis yang masih belum dapat menginterpretasikan fertilitas pejantan karena penurunan kualitas spermatozoa post-thawing. Kriopreservasi spermatozoa dapat menginduksi terdegradasinya membran sel spermatozoa yang memicu kerusakan deoxyribo nucleic acid (DNA) dan protein tertentu yang dapat mengubah fungsi dan memengaruhi fertilitas. Beberapa protein dalam spermatozoa dan plasma seminal dilaporkan dapat digunakan sebagai protein penanda terhadap tingkat fertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas dan protein spermatozoa pada semen beku post-thawing dari sapi FH dengan tingkat fertilitas yang berbeda.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu klasifikasi pejantan FH menjadi dua kategori tingkat fertilitas diantaranya high fertile (HF) dan low fertile (LF) berdasarkan data efisiensi reproduksi menggunakan data sekunder Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) Jawa Barat tahun 2017 – 2018. Tahap kedua adalah evaluasi kualitas semen beku post-thawing. Tahap ketiga adalah ekstraksi dan analisis protein spermatozoa dari semen beku sapi FH post-thawing dengan Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel-Electrophoresis (SDS-PAGE). Uji t-test pada taraf nyata 95% digunakan pada penelitian ini, dengan satu faktor yaitu tingkat fertilitas sapi. Tingkat fertilitas sapi (fertilitas tinggi dan rendah) sebagai perlakuan dan jumlah sapi jantan sebagai ulangan. Korelasi antara karakteristik kualitas spermatozoa terhadap tingkat fertilitas dianalisis dengan uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas spermatozoa tidak berbeda nyata antara sapi jantan dengan tingkat HF dan LF (P> 0.05). Sapi jantan dengan tingkat HF memiliki persentase viabilitas spermatozoa, keutuhan membran plasma dan akrosom spermatozoa yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi pada tingkat LF (P <0.05). Sapi jantan dengan tingkat HF berkorelasi positif terhadap hasil evaluasi viabilitas, Membran Plasma Utuh (MPU) dan Tudung Akrosom Utuh (TAU), namun berkorelasi negative terhadap parameter morfologi spermatozoa. Spermatozoa sapi jantan FH dalam kelompok tingkat HF mengandung protein dengan berat molekul (BM) sekitar 33.71 kDa yang tidak terdapat pada kelompok sapi FH dengan tingkat LF. Kisaran protein dengan BM 33.71 kDa diprediksi sebagai protein yang dapat digunakan sebagai biomarker atau protein penanda spesifik pada pejantan sapi dengan potensi daya fertilitas tinggi.